Denpasar (ANTARA) -
Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Bali mengedukasi ratusan remaja dalam Temu Remaja KSPAN Provinsi Bali (MUSPA BALI) di Wisma Nangun Kerti Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Buleleng, guna menekan angka penularan AIDS pada usia produktif.
Kegiatan yang dihadiri oleh 225 peserta dari sembilan kabupaten kota itu berlangsung selama dua hari pada 22-23 Oktober 2024.
Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Provinsi Bali selaku Ketua Harian KPA Provinsi Bali I Dewa Gede Mahendra Putra dalam sambutan yang dibacakan Kepala Sekretariat KPA Provinsi Bali A A Ngurah Patria Nugrah, Selasa, mengatakan sejak tahun 1987 sampai dengan Maret 2024 secara kumulatif jumlah kasus HIV-AIDS di Bali mencapai 30.336 kasus.
Dari data tersebut sebanyak 40,3 persen penderita HIV-AIDS di Bali adalah kelompok usia produktif (15-29 tahun).
"Secara konsisten kasus HIV-AIDS juga terjadi pada kelompok usia 15-29 tahun, dimana usia tersebut ada pada kelompok usia remaja," katanya.
Hal itu, kata dia, mengindikasikan remaja terutama yang berada di jenjang SMP dan SMA/SMK memerlukan perhatian khusus dan program yang dapat meningkatkan kesadaran untuk tidak berperilaku yang dapat meningkatkan risiko penularan HIV-AIDS.
Baca juga: KPA Bali pertemukan para konselor tingkatkan pelayanan VCT HIV
Karena itu, lanjutnya, instansi pendidikan merupakan sasaran yang tepat untuk mengenalkan informasi tentang HIV-AIDS. Hal itu sejalan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali bersama masyarakat untuk mencapai bebas AIDS pada tahun 2030 melalui penerapan strategi penanggulangan HIV-AIDS dan IMS yang mengacu pada strategi global dengan target 95-95-95, yakni 95 persen orang dengan HIV mengetahui statusnya, 95 persen ODHIV mendapatkan pengobatan ARV dan 95 persen ODHIV ON ARV dimana virus HIV-AIDS tersupresi.
Selain itu temu remaja tingkat provinsi tersebut sebagai upaya menyelaraskan gerak pencegahan HIV- AIDS kepada seluruh generasi muda Bali melalui KSPAN dan ikut serta dalam pencapaian “Three Zeroes” mengakhiri AIDS tahun 2030 serta meningkatkan kreatifitas dan bakat Kelompok Siswa Peduli AIDS dan Narkoba (KSPAN).
Pertemuan itu diikuti 25 peserta masing-masing kabupaten/kota dengan 20 siswa maupun 5 pembina yang berasal dari KPA maupun Dinas Kesehatan sembilan kabupaten/kota.
Dengan tema "Melalui MUSPA BALI Ciptakan Generasi Muda Menjadi Profil Pelajar Pancasila, Menuju Ending AIDS 2030", kata dia, diharapkan semua peserta dapat meningkatkan pemahaman mengenai HIV AIDS, kesehatan reproduksi remaja, infeksi menular seksual, penyalahgunaan narkoba serta sebagai ajang temu remaja, berbagi pengalaman menjalankan Program pencegahan HIV-AIDS melalui jalur sekolah dengan wadah KSPAN.
Baca juga: KPA Kabupaten Badung sosialisasikan pencegahan HIV/AIDS kepada generasi muda
Sementara itu Ketua Panitia Pelaksana Kegiatan Muspa Bali, yang juga Pengelola Program KSPAN KPA Provinsi Bali Putu Padma Praesti mengatakan kegiatan ini dirangkaikan dengan berbagai macam lomba, pameran, kegiatan berbagi dan acara dialog interaktif remaja.
Adapun lomba-lomba yang disiapkan panitia adalah lomba tutor sebaya, lomba video edukasi (on the spot) dan lomba jingle.
Putu Praesti berharap melalui kegiatan ini semua remaja KSPAN di wilayah Bali mulai bergerak aktif kembali melakukan pencegahan serta terus berupaya memberikan edukasi terkait HIV AIDS di lingkungan sekitarnya.
"Kami berharap kegiatan ini bisa menambah wawasan serta bisa mengembangkan pengetahuan para siswa maupun pembina KSPAN serta dinas pendampingnya, sehingga bisa mempercepat proses ending AIDS 2030," kata dia.