Sebanyak 20 pesepeda dari komunitas Green Fly telah melanjutkan perjalanan dari Bali ke Lombok, setelah bersepeda dari Jakarta – Bali selama enam hari dengan misi untuk meraih sehat, prestasi dan berbuat amal.
“Tujuan kami bersepeda dari Jakarta, Bali hingga ke Lombok adalah untuk mendapatkan sehat, prestasi dan juga beramal. Perjuangan bersepeda dari Jakarta hingga ke Lombok tahun ini merupakan yang kedua kalinya,” kata Nanan Lasahido, salah seorang pesepeda (62 thn) dan juru bicara komunitas Green Fly, di Bali, Jumat.
Sama dengan olahraga lain, bersepeda adalah salah satu olahraga untuk meraih sehat. Sedangkan bersepeda sejauh 1.500 kilometer (km) bisa jadi prestasi dalam hidup.
“Di dunia ini ada touring bersepeda dengan jarak tempuh 1.500 kilometer di antaranya Paris-Brest-Paris dan London – Edinburgh. Makanya, kami tentukan jarak tempuh 1.500 kilometer," jelas dia.
Fifi Fransisca (45 thn), salah seorang peseda wanita berbagi pengalaman mengikuti gowes Jakarta-Bali.
"Umumnya wanita takut untuk bersepeda sejauh 1.500 Km, bagi saya ini tantangan bagaimana kita mampu menumbuhkan rasa percaya diri. kedua, sepeda sebagai alat transportasi juga perlu dicek terus agar selalu dalam kondisi prima," katanya.
Fifi mengaku aktif bersepeda empat kali setiap minggu. Gowes dalam kota antara 50 - 60 km per hari, tapi kalo akhir pekan bersama dengan komunitas road bike menempuh lebih 100 km.
Baca juga: Wagub Bali: Balap sepeda Gran Fondo New York bantu pulihkan pariwisata
“Di dunia ini ada touring bersepeda dengan jarak tempuh 1.500 kilometer di antaranya Paris-Brest-Paris dan London – Edinburgh. Makanya, kami tentukan jarak tempuh 1.500 kilometer," jelas dia.
Fifi Fransisca (45 thn), salah seorang peseda wanita berbagi pengalaman mengikuti gowes Jakarta-Bali.
"Umumnya wanita takut untuk bersepeda sejauh 1.500 Km, bagi saya ini tantangan bagaimana kita mampu menumbuhkan rasa percaya diri. kedua, sepeda sebagai alat transportasi juga perlu dicek terus agar selalu dalam kondisi prima," katanya.
Fifi mengaku aktif bersepeda empat kali setiap minggu. Gowes dalam kota antara 50 - 60 km per hari, tapi kalo akhir pekan bersama dengan komunitas road bike menempuh lebih 100 km.
Baca juga: Wagub Bali: Balap sepeda Gran Fondo New York bantu pulihkan pariwisata
Tujuan utama touring ini adalah amal (Charity) diiringi dengan prestasi bersepeda sejauh 1.500 km. “Tiap hari kami bersepeda sekitar 200 kilometer per hari dari Jakarta hingga Lombok,” tambah dia.
Tahun 2023, para pegowes dari komunitas Green Fly berhasil menggalang dana pendidikan untuk para guru di Lombok. “Kami punya slogan gowes 1.500 kilometer untuk 1.500 guru,” ujar Nanan.
Trip 2024, saat ini baru mencapai Rp500 juta, namun kami masih terus menggalang dana pendidikan untuk para guru di Lombok.
Dana yang dikumpulkan akan digunakan untuk pelatihan para guru, pembangunan infrastruktur sekolah dan juga beasiswa bagi para pelajar.
Lewat acara bertajuk "Lombok Charity Ride 2023" itu, Green Fly yang bekerja sama dengan perkumpulan IOA menggalang dana bagi program pelatihan untuk 1.500 guru dan kepala sekolah di Kabupaten Lombok Utara.
Nanan berharap gebrakan yang dilakukan komunitas Green Fly ini menjadi inspirasi bagi komunitas pegowes lainnya atau komunitas Harley Davidson. Tidak hanya melakukan hobi olahraga, touring, tapi juga ada pengumpulan dana untuk aksi sosial.
Baca juga: PRURide Indonesia 2022 ajak ribuan pesepeda wujudkan gaya hidup sehat
Baca juga: PRURide Indonesia 2022 ajak ribuan pesepeda wujudkan gaya hidup sehat
Mereka pun punya cita-cita untuk mengajak dan mengundang para pesepeda mancanegara untuk trip sejauh 1.500 kilometer di Indonesia karena memiliki trayek dengan pemandangan yang cantik luar biasa sekaligus berbuat amal.