Denpasar (Antara Bali) - Aktivitas pendakian Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali, dinyatakan ditutup untuk sementara sehubungan umat Hindu melakukan karya agung "Betara Turun Kabeh" di Pura Besakih.
"Penutupan itu dilakukan pihak panitia karya hingga awal April mendatang, yakni selama upacara tersebut berlangsung di pura yang letaknya di bagian lereng selatan Gunung Agung," kata Jro Mangku Pande Made Tastra, salah seorang pemimpin spiritual di Pura Besakih, Karangasem, Sabtu.
Ia menyebutkan, penutupan untuk aktivitas pendakian sesungguhnya telah dilakukan pihak panitia karya sejak awal bulan ini, yakni sejak tahap persiapan upacara "Betara Turun Kabeh" yang puncaknya digelar 19 Maret 2011.
Sebelum upacara puncak itu, terlebih dahulu dilakukan serangkaian kegiatan pendahuluan, termasuk ritual "melasti" dengan mengusung 36 "Pratima" atau benda yang disakralkan dari Pura Besakih menuju penyucian di lokasi mata air Yeh Sah, Kecamatan Rendang.
"Melasti" yang melibatkan ribuan umat pengusung dan pengiring puluhan "Pretima" tersebut, telah dilakukan umat pada 17 Maret lalu.
Selama perjalanan "Pretima" dari Pura Besakih ke Yeh Sah pergi pulang, sepanjang sekitar 10 kilometer jalan raya yang dilalui, terpaksa dilakukan sistem buka tutup, ucapnya.
Berkaitan dengan rangkaian upacara berikutnya yang masih berlangsung hingga dua pekan mendatang, Jro Mangku Pande mengingatkan, bahwa umat sebaiknya tidak menggunakan kendaraan pribadi hingga mendekati bagian depan Pura Besakih.
"Kendaraan pribadi sebaiknya diparkir di lapangan bagian bawah atau selatan pura, karena pada hari-hari upacara tersebut dipastikan kawasan pura akan sangat padat arus, terutama oleh membanjirnya puluhan ribu umat dari berbagai daerah," katanya.
Senada dengan Jro Mangku Pande, Jro Mangku Suyasa, panitia karya, meminta kepada para pelancong untuk tidak mendaki Gunung Agung selama upacara tersebut berlangsung.
Gunung setinggi 3.142 meter di atas permukaan laut itu, merupakan kawasan yang harus disucikan selama umat Hindu menggelar karya agung di Pura Besakih, yakni pura terbesar di Pulau Dewata.
Terkait itu, siapapun tidak dibenarkan melakukan aktivitas pendakian, terkecuali pihak panitia karya yang bertugas untuk mengambil tirta atau air suci yang ada di daerah lereng di dekat wilayah kawah gunung tertinggi di Bali itu.(*)