Mangupura (Antara Bali) - Pemerintah Kabupaten Badung, Bali, merencanakan membangun saluran atau "drainase" di Jalan Waringin, Jimbaran, untuk mencegah banjir saat musim penghujan.
"Kami sudah berencana membangun drainase tersebut, dimana nantinya saluran drainase akan menuju Pantai Muaya, Badung," kata Kadis Bina Marga dan Pengairan Badung, IB Surya Suamba, di Mangupura, Minggu.
Namun, pembuatan drainase tersebut terhalang adanya kabel milik Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang tertanam di bawah tanah, sehingga pihaknya belum bisa bekerja mengeruk pinggiran jalan tersebut sebelum pihak PLN memindahkan kabelnya.
"Kita tidak bisa masang drainase, karena kabelnya terlalu mepet jaraknya. Nanti kita akan pasang kembali drainase untuk disalurkan ke belakang dengan melewati jalan setapak disamping hotel Movenpick Resort dan Spa Jimbaran," kata Surya Suamba.
Upaya ini dilakukan, agar betul-betul mengatasi banjir di daerah itu yang juga diharapkan banyak masyarakat untuk mengatasi persoalan klasik saat musim hujan.
"Terkait adanya permintaan warga agar jalan yang lebih rendah tersebut agar ditinggikan posisinya, saya merasa ragu untuk melakukan tersebut dan apakah benar-benar bisa mengatasi banjir?. Jangan sampai setelah ditinggikan, kondisi banjir malah berpindah lokasi," ujarnya.
Saat ini pihaknya mengaku berfokus untuk membuatkan drainase di Jalan Waringin, Jimbarab yang berukuran satu kali satu meter.
Sebelumnya, pada Sabtu (5/11) malam lalu, kawasan Jalan Waringin memang menjadi langganan banjir tiap tahunnya, saat hujan deras mengguyur kawasan tersebut.
Hal itu dikarenakan kawasan jalan sepanjang 500 meter tersebut relatif lebih rendah dibanding jalan lainnya. Selain itu, beberapa bangunan baru yang berada daerah yang dulunya lebih rendah dari jalan, membuat air seolah terjebak dan tidak bisa mengalir ke arah pantai.
Pihak hotel Movenpick Resort dan Spa Jimbaran yang merupakan penyanding, sudah berupaya membuatkan drainase penyaluran air. Namun, hal tersebut hanya berukuran sangat pendek (kurang lebih satu meter) dan saluran drainase diarahkan pada bagian belakang hotel.
Namun, warga yang berada dibelakang hotel merasa keberatan dan meminta hotel menutup saluran tersebut, karena diduga saluran tersebut bukan hanya khusus untuk mengalirkan air hujan, tapi untuk mengalirkan limbah.
"Akibat saluran tersebut tertutup, maka banjir tidak bisa terelakkan karena tak ada saluran pembuangan," katanya. (WDY)