Jakarta (Antara Bali) - Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengatakan
warga Indonesia sejatinya rentan terkena penyakit gangguan mata katarak
karena negara ini terletak di kawasan tropis yang dekat dengan
katulistiwa.
"Di negara tropis itu paparan sinar ultraviolet lebih tinggi
daripada di negara nontropis. Sinar ultraviolet memicu katarak," kata
Nila saat berbincang dengan wartawan soal Hari Penglihatan Sedunia 2016
di kantornya Jakarta, Jumat.
Terlebih, kata Menkes, ozon di mantel bumi yang menghalangi sinar
ultraviolet semakin berlubang karena efek rumah kaca. Dengan begitu,
sinar ultraviolet semakin banyak masuk ke bumi terlebih di kawasan
tropis seperti Indonesia.
Nila yang berlatar belakang dokter spesialis mata mengatakan
pernyataannya itu terbukti dari data di negara tropis angka katarak
lebih tinggi daripada negara nontropis, seperti di Eropa dan Amerika
Serikat.
Di Indonesia, kata dia, umur penderita katarak umumnya dimulai pada
56 tahun. Berbeda dengan negara nontropis dengan penderita katarak yang
banyak diidap di usia 70 tahun.
Menurut dia, beberapa hal dapat dilakukan guna mencegah terkena
katarak lebih dini yaitu dengan menggunakan kacamata antiultraviolet
saat melakukan aktivitas di luar ruangan. Selain itu, agar menghindari
melihat matahari secara langsung.
Menkes mengatakan gaya hidup juga sangat mempengaruhi seseorang
cepat terkena katarak atau tidak. Banyak kasus katarak di Indonesia
penyebabnya adalah pola konsumsi obat oleh masyarakat di luar anjuran
dokter.
Maka dari itu, Nila menganjurkan masyarakat agar mengonsumsi obat
secukupnya, tidak berlebihan dan dalam waktu yang pendek guna
menghindari terkena katarak.
Penyakit katarak merupakan gangguan pada mata yaitu terdapatnya
bagian keruh pada lensa mata. Bagian keruh tersebut biasanya tampak
cukup bening dan mengaburkan penglihatan.
Gangguan mata tersebut akan membuat berkurangnya kejernihan lensa
dibanding orang normal dan memicu cahaya yang masuk ke mata terhalang.
Seiring pertambahan usia, umumnya lensa mata perlahan-lahan akan keruh
dan berkabut. Guna mengatasi penyakit tersebut biasanya pengidap akan
melakukan operasi mata dengan mengganti lensa alami mata dengan lensa
buatan.(WDY)
Menkes: Warga Indonesia Rentan Katarak
Jumat, 7 Oktober 2016 16:41 WIB