Pekalongan (Antara Bali) - Puncak perayaan Hari Batik Nasional ke-7 digelar di Pekalongan, Jawa Tengah (Jateng), sebagai kota yang selama ini dikenal sekaligus mendapatkan predikat sebagai kota batik.
Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga mewakili Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan acara Pekan Batik Nusantara 2016 yang digelar di Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa, dalam rangka menyambut Hari Batik Nasional ke-7.
Menteri Anak Agung Gede Ngurah (AAGN) Puspayoga mengatakan acara Pekan Batik Nusantara merupakan wujud upaya untuk mempererat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Ini bukan berlebihan, diplomasi batik luar biasa untuk memperkokoh NKRI. Siapa cinta NKRI dia pakai batik, meski batik ini berakar dari budaya Jawa tapi sekarang semangat nasionalisme dalam batik luar biasa. Dari Sabang sampai Merauke semua pakai batik dan acara seperti ini memang perlu bukan saja di Pekalongan tapi di tempat-tempat lain," kata Menteri Puspayoga.
Pameran produk yang berlatar batik menurut dia, perlu digalakkan sebagai upaya meningkatkan nilai tambah dan pemasaran KUKM produsen batik.
"Dengan begitu pengrajin batik kita semakin baik kesejahteraannya," katanya.
Ia sekaligus menyampaikan titipan salam dari Presiden Jokowi yang seharusnya akan hadir dalam acara itu.
Pada kesempatan yang sama juga diserahkan bantuan untuk sejumlah program strategis yakni Nomor Induk Koperasi (NIK) di antaranya kepada Koperasi Karyawan Taspen, KSP Tinggal Landas Kencana Pekalongan Utara, Sertifikat Hak Cipta kepada tiga UKM seni rupa dan seni motif, dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI, BNI, dan Bank Mandiri kepada enam penerima.
Menteri Puspayoga juga menyaksikan praktik mewarna batik motif buketan bersama dalam acara tersebut.
Walikota Pekalongan Achmad Alf Arslan Djunaid mengatakan untuk ke-8 kalinya Pekalongan menggelar Pekan Batik Nusantara yang diharapkan menjadi daya ungkit ekonomi kreatif bagi masyarakatnya.
"Pekalongan yang ke-8 kalinya menggelar Pekan Batik Nusantara, ini diharapkan menjadi daya ungkit ekonomi kreatif yang didukung segenap kementerian dan harapannya warga masyarakat bisa menampilkan hasil kreasi produk khususnya di bidang batik, kerajinan, seni rakyat, dan sebagainya," katanya.
Ia mengatakan pada pameran kali ini ada 160 stand batik dan 90 stand kuliner selama enam hari berturut-turut.
"Kami ingin ini bukan sekadar hura-hura, kami ingin batik bisa diperhitungkan sampai kemudian market bisa menjangkau level nasional dan internasional sehingga diharapkan UMKM di Pekalongan terus berkembang," katanya.
Sementara itu Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyambut baik digelarnya acara tersebut sekaligus berpesan agar digelar lebih banyak event yang berlatar belakang batik.
"Batik sudah menjadi 'world heritage'. Untuk para pengrajin batik di Pekalongan saya siap jadi manekin, saya akan pasarkan batik produksi Anda. Silakan," kata Ganjar yang disambut dengan tepuk tangan.
Ganjar pada kesempatan itu mengenakan batik asal Blora yang dipesan khusus dan kini populer dengan nama batik Pak Ganjar.
Menyambut Hari Batik Nasional ke-7, Pekalongan menggelar Pekan Batik Nusantara 2016 dengan tema Kibar Budaya Jelajah Pesona Wastra The 8th Pekalongan Batik Week.
Pada kesempatan itu hadir pula Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf serta sejumlah pejabat daerah dan anggota DPR RI. (WDY)