Montreal (Antara Bali) - Sebanyak empat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dikerahkan dalam rangka memenangkan Indonesia dalam pemilihan Anggota Dewan Organisasi Penerbangan Sipil Dunia (ICAO) ke-39 untuk periode 2016-2019 di Montreal, Kanada.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam rapat persiapan jelang Sidang Majelis Umum ICAO ke-39 di Montreal, Selasa, mengatakan selain melakukan pendekatan secara bilateral dengan antarpemerintah, tetapi juga perlu diupayakan pendekatan secara bisnis.
"Upaya kita harus menyeluruh dan harus menyentuh hingga ke tingkat industri karena mereka sudah sering menjalin kerja sama," katanya.
Untuk itu, Budi melibatkan empat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang perhubungan, yaitu Garuda Indonesia, PT Angkasa Pura I, PT Angkasa Pura II dan Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Indonesia.
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Perseo) Tbk M Arif Wibowo mengatakan pihaknya yang juga selaku Ketua Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia (Inaca) akan bertemu dengan International Air Transportation Association (IATA) untuk melakukan pembicaraan serta penggalangan dukungan.
"Kita sedang berusaha 'approach' (pendekatan) untuk mendapat dukungan penuh dari mereka, " katanya.
Arif akan bertemu dengan pihak perusahaan manufaktur pesawat, seperti Boeing dan Airbus serta Rolls Royce.
"Kita akan bicarakan apa yang sudah dilakukan karena sudah lama menjalin hubungan. Untuk itu, dimintakan dukungan penuh," katanya.
Dia mengaku optimistis upaya kali ini akan mendatangkan hasil yang positif karena dorongan pemerintah lebih kuat.
"Saya kira kalau dengan usaha semua ini bergerak, akan meminimalisasi kegagalan," katanya.
Menurut dia, selain peran pemerintah, peran operator juga diperlukan karena secara tidak langsung turut membantu perkembangan penerbangan sejumlah negara.
Arif mencontohkan dari Garuda sendiri terus melakukan pengembangan bisnis ke Eropa.
"Selain menjadi bagian dari produk Eropa, seperti Airbus, hubungan Indonesia dan Eropa semakin konekting dengan Inggris. Untuk itu, kami meningkatkan hubungan yang lebih dekat teruatama dalam hal penerbangan," ucapnya.
Selain itu, Direktur Cardig Air Boyke Soebroto mengatakan pihaknya akan bertemu dengan The International Air Cargo Association (Tiaca) untuk turut menarik dukungan bagi Indonesia.
Saat ini Kemenhub bersama sejumlah duta besar dan seluruh pemangku kepentingan terkait, sedang berjuang untuk mendapatkan dukungan setidaknya 125 suara, dengan perhitungan satu negara memiliki satu hak suara.
Segala upaya telah dilakukan, di antaranya oleh Utusan Khusus Menteri Perhubungan Indroyono Soesilo dalam mengunpulkan sejumlah duta besar baik negara berkembang, maupun negara maju.
Serta memberikan dukungan kepada negara-negara di Afrika melalui program "Implementation Plan for Aviation Safety in Africa" (AFI Plan) dengan hibah senilai 150.000 dolar AS setiap. (WDY)