Denpasar (Antara Bali) - PT Pertamina menargetkan konsumsi bahan bakar pertamax di Provinsi Bali melonjak hingga 50 persen tahun 2016 dari total penyaluran rata-rata harian tiga jenis bahan bakar (premium, pertalite dan pertamax) sebanyak 2.500 kiloliter.
"Kami targetkan pertamax mencapai 50 persen dan untuk saat ini baru mencapai sekitar 21 persen," kata Marketing Branch Manager Pertamina Bali dan NTB, I Ketut Permadi Aryakuumara di Denpasar, Selasa.
Menurut dia, konsumsi pertamax di Bali masih lebih tinggi dibandingkan pertalite dan lebih tinggi dibandingkan daerah lain di Indonesia.
Dia menjelaskan dengan lebih tinggi konsumsi pertamax di Bali menandakan kesadaran masyarakat setempat memilih bahan bakar lebih baik juga semakin tinggi.
Dengan target konsumsi 50 persen pertamax itu juga diharapkan menggeser pola konsumsi BBM dari premium menjadi pertamax yang dinilai lebih ramah lingkungan.
Premium merupakan bahan bakar dengan oktan 88 lebih rendah dari pertalite (90) dan pertamax 92 oktan, kadar yang dianggap lebih baik untuk mesin kendaraan.
Sementara dari sisi harga untuk ketiga bahan bakar itu juga terpaut tipis yakni premium per liter Rp6.550, pertalite Rp6.900 dan pertamax Rp7.450 per liter.
Sedangkan terkait stok baik pertamax, pertalite dan premium, Arya Kuumara menjamin ketersediaan BBM itu aman karena disuplai setiap dua hari sekali tergantung permintaan.
Selama ini distribusi BBM di Bali didapatkan dari beberapa kilang di antaranya Cilacap dan Balikpapan.
Pola konsumsi dari SPBU di Bali juga telah diantisipasi yang biasanya mengalami lonjakan permintaan pada Selasa dan Sabtu.
Di Bali terpadat 187 SPBU tersebar di sembilan kabupaten/kota di Bali termasuk yang berada di jalur wisata. (WDY)
Pertamina Targetkan Konsumsi Pertamax Di Bali Melonjak
Selasa, 30 Agustus 2016 13:43 WIB