Denpasar (Antara Bali) - Duta kesenian dari Kota Denpasar dalam Pawai Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-38 menampilkan berbagai jenis tari Baris yang telah menjadi ikon Ibu Kota Provinsi Bali itu.
"Selain membawakan berbagai jenis tari Baris, seperti yang dapat kita lihat, duta kesenian dari Kota Denpasar juga membawakan fragmentari berlakon Sejarah Baris Tumbak Kedewataan Sanur," kata Anak Agung Gede Raka, Koordinator Pawai PKB ke-38, di sela-sela pelaksanaan pawai tersebut di Denpasar, Sabtu.
Dalam pawai tersebut, tari Baris yang dibawakan diantaranya adalah tari Baris Cina, Baris Tamiang dan Panah, Baris Jojor dan Baris Warang.
Sedangkan fragmentari yang dibawakan mengisahkan tentang pemindahan tempat suci (parahyangan) milik Ida Pedanda Sakti Ngenjung (pendeta Hindu).
Dikisahkan, ada seorang pendeta Hindu bernama Ida Pedanda Sakti Ngenjung yang dimohonkan untuk berasrama di Tegehan Singgi oleh Bendesa Singgi atau yang saat ini daerah itu dikenal dengan nama Sanur. Setelah lama tinggal di Sanur, teringatlah dengan keadaan bangunan tempat suci yang ada di Kertalangu Kesiman, Denpasar.
Oleh karena itu, selanjutnya dia berbegas dan memerintahkan masyarakat untuk memindahkan pura tersebut ke Sanur. Di dalam perjalanan dari Kertalangu Kesiman menuju Sanur, masyarakat bersama-sama menggotong bangunan pura berupa balok-balok panjang sambil menari-nari untuk menunjukkan rasa kebahagiaan dalam kebersamaan.
Namun, tanpa disadari, di pertengahan jalan masyarakat mengalami "kerauhan" atau kerasukan dan saling menyerang dengan menggunakan tombak.
Melihat kenyataan seperti itu, akhirnya Ida Pedanda bersabda, bahwa semenjak itu dibuatkan sebuah tari baris yang diberi nama Baris Tombak Kebo Dengkol Macan Gading. Tari ini eksis sampai dengan saat ini, yaitu dipentaskan ketika ada upacara besar di Pura Dalem Kedewataan Sanur.
Selain itu, duta kesenian dari Kota Denpasar juga menampilkan pasangan pemuda-pemudi berbusana lelunakan, modifikasi, dan payas agung. Di samping itu juga ada iring-iringan pemuda yang membawa perlengkapan sarana upacara (uparengga) seperti tebu, tombak, kober, payung, dan umbul-umbul. (WDY)