Denpasar (Antara Bali) - Bali meraup devisa dari pengapalan berbagai jenis cinderamata hasil kerajinan ke Perancis sebesar 5,5 juta dolar AS selama tiga bulan periode Januari-Maret 2016.
"Pengiriman berbagai jenis cinderamata hasil sentuhan tangan-tangan terampil perajin Bali itu cukup lancar, meski kondisi ekonomi global kurang kondusif," kata Ni Nyoman Kusuma, seorang pengusaha aneka kerajinan Bali di Gianyar Selasa.
Sambil menunjukkan berbagai jenis kerajinan yang disenangi pembeli Perancis, Ia mengatakan, lancarnya pengapalan hasil kerajinan Bali itu ke Perancis di awal 2016, karena konsumen di negeri itu menyenangi barang jenis unik dan antik.
Beberapa jenis barang yang lancar pengapalannya ke negeri Eropa itu seperti aneka barang perabotan rumah tangga, yang dibuat berbahan baku kayu, berbagai jenis pakaian jadi bukan rajutan dan kerajinan berbahan baku kulit.
Nyoman Kusuma menambahkan, lancar perdagangan aneka barang kerajinan ke Perancis berkat berkembangnya sektor pariwisata, karena semakin lancar transportasi udara, wisatawan asing asal Perancis dan kawasan Eropa lainnya semakin ramai ke Pulau Dewata.
Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali melaporkan, ada peningkatan dalam perolehan devisa aneka kerajinan dari Perancis triwulan I-2016 mencapai 5,5 juta dolar AS berkurang 15 persen jika dibandingkan perioda yang sama 2015 mencapai 6,5 juta dolar.
Masyarakat Perancis yang memiliki kesenangan terhadap aneka kerajinan jenis antik dari Bali mengimpor sekitar 7,61 persen berbagai jenis kerajinan berbahan baku kulit, seperti baju, topi, gelang dan aksesoris lainnya dari yang diekspor selama Maret 2016.
Disamping itu sekitar sebelas persen pakaian jadi bukan rajutan, 8,54 persen kerajinan berbahan baku kayu dan perabotan rumah tangga, serta sekitar 7,32 persen barang kerajinan berbahan baku plastik yang diperdagangkan dan dibeli oleh konsumen Perancis selama Maret 2016.
Banyak pengusaha luar negeri membeli aneka barang kerajinan khas Bali untuk dijual kembali di negerinya, ujar pengusaha usia muda itu sambil menyebutkan konsumen Perancis membeli terbanyak aksesoeri asal Pulau Dewata diantara 26 negara pembeli di kawasan Eropa.
Konsumen asal Spanyol ada diurutan kedua pembeli terbanyak di kawasan Eropa, barang kerajinan Bali dan nonmigas lainnya ke negeri itu seharga 5,3juta dolar selama Januari-Maret 2016, kemudian Italia dan Jerman masing-masing bernilai 3,2 juta dolar.
Ramai masyarakat Eropa melakukan perjalanan wisata ke Pulau Dewata, dapat dipastikan akan berpengaruh besar terhadap perdagangan luar negeri Bali ke kawasan itu terutama barang cinderamata dan hasil pertanian lainnya. (WDY)