Badung, Bali (ANTARA) - Kantor Imigrasi Ngurah Rai di Kabupaten Badung, Bali menyediakan jalur khusus pemeriksaan keimigrasian untuk para delegasi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Indonesia-Afrika ke-2 sebelum dan sesudah berlangsungnya forum itu di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali pada 1-3 September 2024.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Angkasa Pura dan Otoritas Bandara Ngurah Rai terkait persiapan agenda itu,” kata Kepala Kantor Imigrasi Ngurah Rai Suhendra di Jimbaran, Kabupaten Badung, Bali, Senin.
Jalur khusus itu diharapkan membantu kelancaran pemeriksaan keimigrasian kepada para delegasi Forum Indonesia Afrika ke-2.
Selain itu, Imigrasi Ngurah Rai juga sedang melakukan finalisasi instalasi fasilitas pemeriksaan keimigrasian otomatis atau autogate tambahan baik di terminal kedatangan dan keberangkatan internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.
Saat ini, tersedia 60 autogate di terminal kedatangan internasional yang sudah beroperasi. sedangkan di terminal keberangkatan internasional sedang dilakukan pemasangan fasilitas autogate sebanyak 24 unit yang ditargetkan selesai akhir Agustus 2024.
Baca juga: Pemuda Asia-Afrika dukung kehadiran Putin ke KTT G20 Indonesia
Rencananya, sebanyak enam unit autogate pada September 2024 juga ditambah di terminal keberangkatan internasional sehingga nantinya ada total 90 autogate.
Dengan menggunakan fasilitas otomatis itu layanan pemeriksaan keimigrasian bisa lebih cepat dari membutuhkan waktu sekitar belasan menit dengan cara manual, bisa ditekan menjadi 20-30 detik per orang, sehingga layanan itu diharapkan dapat memangkas waktu dan memperlancar mobilitas pelaku perjalanan internasional.
Sebelumnya, Bandara I Gusti Ngurah Rai sudah mengoperasionalkan 30 autogate tahap pertama pada Maret 2024 di terminal kedatangan internasional.
Saat ini, autogate dapat digunakan bagi penumpang untuk semua jenis paspor WNI, sedangkan untuk warga negara asing (WNA) hanya yang memiliki paspor elektronik pemegang visa kunjungan saat kedatangan secara elektronik (E-VoA) dan visa elektronik (E-Visa).
Selain itu, WNA yang memiliki Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS), Kartu Izin Tinggal Tetap (KITAP), serta negara subjek bebas visa kunjungan (BVK) yang sudah melakukan registrasi pada laman evisa.imigrasi.go.id.
Indonesia menjadi tuan rumah pelaksanaan Forum Indonesia-Afrika ke-2 dan KTT Kemitraan Multi Stakeholder (IAF dan HLF-MSP) di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali.
Baca juga: Indonesia Dukung Kemitraan Sejajar G20-Afrika
Berdasarkan data Kementerian Luar Negeri RI, forum itu memiliki tema Semangat Bandung untuk Agenda Afrika 2063 yang akan berfokus pada isu terkait transformasi ekonomi, energi dan pertambangan, pangan, ketahanan kesehatan, dan kerja sama pembangunan.
IAF ke-2 rencananya akan mengundang kepala negara Afrika dan ratusan peserta dari berbagai kalangan tersebut, akan diselenggarakan dalam bentuk pertemuan para kepala negara, diskusi panel, pameran, business matching, dan berbagai kegiatan lainnya.
Sebagai bagian dari rangkaian IAF ke-2, akan diselenggarakan juga Indonesia-Africa Parliamentary Forum yang pertama, sedangkan terkait HLF-MSP rencananya diisi sejumlah agenda di antaranya sesi sidang tingkat tinggi dan pagelaran budaya.
Forum akan dihadiri oleh perwakilan pemerintah, dunia usaha, organisasi internasional, lembaga swadaya masyarakat, filantropi, serta akademisi.