Jakarta (Antara Bali) - Politikus senior Partai Golkar Akbar Tandjung
menilai penundaan pelaksanaan Musyawarah Nasional Golkar yang terlalu
lama akan mengganggu persiapan partai ini dalam mengikuti Pilkada
serentak 2017.
"Jangan, sebab kalau diundur lagi bagaimana persiapan Golkar
menghadapi Pilkada? Selain itu SK Kemenkumham memberikan waktu enam
bulan agar Golkar bisa melaksanakan Munas," katanya di Jakarta, Rabu.
Dia menjelaskan, persiapan Pilkada 2017 dilakukan Juni 2016, Golkar
sebenarnya memiliki sumber daya yang bagus, namun konsolidasi tetap
harus dilakukan secara matang.
Mantan Ketua Umum Golkar itu mencontohkan partainya berprestasi
tidak memuaskan pada Pilkada 2015 dengan hanya menempati urutan 9 partai
yang memenangi Pilkada.
"Jangan sampai terulang lagi," ujar Akbar.
Dia mengatakan Aburizal Bakrie dan Agung Laksono sudah sepakat
melaksanakan Munas bersama sehingga harus konsisten dijalankan dengan
semangat rekonsiliatif, demokratis dan berkeadilan.
Menurut dia, apabila putusan Mahkamah Agung yang menolak kasasi
kubu Agung dijadikan landasan untuk mengubah kesepakatan bersama, itu
tidak akan menyelesaikan masalah internal Golkar.
"Ada dua masalah kalau putusan MA yang dikedepankan. Pertama,
apakah Kemenkumham menyetujuinya, dan kedua itu tidak memenuhi semangat
rekonsiliasi," ujarnya.
Menurut dia apabila Munas itu tetap memenuhi semangat rekonsiliasi
maka sesuai saran Menkumham, kepengurusan Golkar Munas Riau adalah
penyelenggaranya. (WDY)
Akbar Tak Mau Munas Ditunda Terlalu Lama
Rabu, 9 Maret 2016 15:45 WIB