Jakarta (Antara Bali) - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Ahmad
Doli Kurnia mengusulkan agar Musyawarah Nasional Partai Golkar
merumuskan model konvensi calon presiden Golkar untuk kepentingan Pemilu
Presiden 2019.
"Model konvensi pada pemilihan capres, yang secara orisinil
adalah milik Golkar, harus ditetapkan menjadi model baku dalam AD/ART
melalui Munas," ujar Doli di Jakarta, Kamis.
Doli menyampaikan penetapan model konvensi capres harus diikuti
dengan penempatan Golkar sebagai partai inklusif, terbuka, dan
aspiratif, serta adanya peningkatan kemampuan mengelola seluruh sumber
daya organisasi partai secara modern yang diikuti dengan inovasi,
kreativitas, dan penuh dengan gagasan.
Inisiator Generasi Muda Partai Golkar itu mengingatkan saat ini
Golkar memiliki kepentingan memulihkan citranya di mata rakyat.
Penyelesaian konflik dan penyatuan kembali melalui Munas yang
mungkin diselenggarakan April atau Mei 2016 adalah momentum untuk
menumbuhkan harapan baru kepada masyarakat.
"Munas harus
menghasilkan konsensus baru yang lahir atas semangat rekonsiliasi dan
terbangunnya kebersamaan kembali yang didasari oleh kebesaran jiwa dan
kejujuran semua pihak yang bertikai selama ini, tidak ada lagi
kubu-kubuan," kata dia.
Doli meminta Munas melahirkan komitmen baru yang mengedepankan kepentingan partai di atas kepentingan kelompok atau individu. (WDY)
Munas Golkar Mestinya Rumuskan Model Konvensi Capres
Kamis, 11 Februari 2016 14:57 WIB