Kairo (Antara Bali) - KBRI Damaskus berhasil menyelamatkan Casih Bt
Waan, tenaga kerja wanita (TKW) asal Subang, Jawa Barat, dari wilayah
konflik Deir Ezzor yang hingga kini masih dikepung ISIS.
"Casih Waan saat ini telah ditampung sementara di penampungan KBRI
Damaskus sejak tanggal 14 Januari 2016. Bila sudah rampung urusan
administratif keimigrasiannya, maka akan segera direpatriasi ke
Indonesia," kata Kepala Fungsi Penerangan dan Sodial Budaya KBRI
Damaskus, AM Sidqi, Selasa.
Proses evakuasi Casih Waan itu berawal pada akhir Desember 2015
lalu, ketika KBRI Damaskus menerima permohonan dari majikan untuk
memulangkan Casih Waan.
Disebutkan, Casih bekerja pada majikannya tersebut sejak 2011 dan
telah menyelesaikan kontrak kerjanya dari wilayah konflik Deir Ezzor.
Siqdi mengisahkan, proses evakuasi itu menempuh medan yang sulit
akibat jalur darat keluar dari kota Deir Ezzor diputus dan dikepung oleh
para pemberontak.
Hingga saat ini, Provinsi Deir Ezzor merupakan salah satu dari
sedikit wilayah yang masih dikuasai Pemerintah Suriah di wilayah Timur
yang berbatasan dengan Irak.
Sejak perang saudara meletus di Suriah, Deir Ezzor merupakan salah
satu wilayah paling parah sekaligus medan perang paling hebat antara
Angkatan Bersenjata Suriah dengan pemberontak Free Syrian Army (FSA),
ISIS, serta Jabhat Al Nusra.
Sejak tahun 2014, ISIS berhasil menguasai hampir 80 persen wilayah
Provinsi Deir Ezzor, sedangkan 20 persen sisanya dikuasai Pemerintah
Suriah, yakni di wilayah sekitar Pangkalan Militer kota Deir Ezzor.
Pada Mei 2015, militan ISIS berhasil menguasi Palmyra dan memotong
jalur pasokan logistik yang masih tersisa untuk Deir Ezzor.
Sejak kota ini dikepung ISIS, kebutuhan penduduknya hanya dapat dipasok melalui udara dengan menggunakan helikopter.
Meskipun kelompok ISIS terus berusaha menghentikan pasokan dengan
menyerang Pangkalan Udara Deir Ezzor, tetapi upaya tesebut selalu
digagalkan oleh pasukan elit Pemerintah, Republican Guards of the 104th
Airborne Brigade.
Setelah mempelajari berbagai alternatif evakuasi, pada tanggal 6
Desember 2015, KBRI Damaskus mengirim Nota Diplomatik kepada Pemerintah
Suriah agar dapat membantu penjemputan TKI dari Deir Ezzor menggunakan
fasilitas militer Suriah.
Selanjutnya, KBRI Damaskus melakukan pendekatan kepada Kementerian
Dalam Negeri yang membawahi Kepolisian agar memerintahkan Kepala
Kepolisian Wilayah Timur bekerja sama dengan Komando Militer Deir Ezzor
agar mengevakuasi TKI tersebut dengan menggunakan helikopter ke wilayah
aman di Kota Hasakah.
Usaha itu berhasil mengevakuasi TKW Casih Waan tersebut, dan sempat diinapkan selama sepekan di sebuah hotel di Hasakah.
Casih Waan kemudian diterbangkan ke Damaskus dengan menggunakan penerbangan swasta Suriah, Cham Wings Air.
Menurut Pelaksana Fungsi Konsuler KBRI Damaskus, Makhya Suminar,
perlindungan TKI di wilayah konflik dapat terlaksana berkat hubungan
yang terjalin baik dan terus dibina antara KBRI Damaskus dengan
Kementerian terkait di Suriah.
"Upaya yang telah dilakukan Pemerintah Suriah dalam penyelamatan
Casih Waan patut dihargai mengingat dalam kondisi sulit dan terkepung,
militer Suriah masih bersedia menyelamatkan seorang WNI," ujarnya.
Makhya mengemukakan, Pemerintah Suriah sangat menghargai posisi
Pemerintah Indonesia yang tidak berpihak dalam konflik yang terjadi di
Suriah dan tetap membuka misi diplomatiknya di Damaskus dengan dipimpin
oleh seorang Duta Besar. (WDY)
KBRI Damaskus Selamatkan TKW dari Kepungan ISIS
Rabu, 27 Januari 2016 9:08 WIB