Denpasar (Antara Bali) - Ketua Komisi I DPRD Bali I Ketut Tama Tenaya mengaku resah dengan keberadaan anggota jaringan kelompok radikal tersebut, seperti pernyataan Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Komaruddin Simanjuntak di media massa.
"Kami terkejut dengan pernyataan Pangdam IX Udayana yang menyebutkan terdeteksinya keberadaan 50 anggota ISIS di Bali. Ini jelas sektor pariwisata akan terancam," kata Tama Tenaya di Denpasar, Selasa.
Ia mengatakan Bali sebagai daerah yang menjadi daya tarik pariwisata dunia, tentu menjadi sasaran dari para pelaku teror, hal tersebut harus disikapi agar bisa situasi kondusif.
Tama Tenaya meminta aparat keamanan bergerak cepat menangkap dan menutup ruang gerak mereka, jika anggota ISIS itu benar-benar berada di Pulau Bali.
"Kabar ini sangat mengejutkan. 50 orang itu baru yang terdeteksi, jangan dianggap remeh. Tugas pemerintah dan aparat keamanan menjaga keamanan Bali adalah tantangan yang perlu diwaspadai. Sebelum terjadi apa-apa harus cepat bergerak. Kalau betul itu ISIS ada di Bali, apa kegiatannya, di mana penyebarannya mesti bisa dideteksi dini. Pernyataan Pangdam ini serius," ujar politikus PDIP.
Politikus asal Kuta Selatan, Badung meminta Pemprov Bali terus menerus melakukan koordinasi dengan bupati dan wali kota se-Bali, Pangdam IX/Udayana, Polda Bali.
"Begitu pula koordinasi dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) agar kehidupan kerukunan, kedamaian bisa tetap tercipta di Bali karena menjadi tugas kita bersama. Bali yang mengandalkan sektor pariwisata harus dijaga keamanannya," ucapnya.
Hal senada ditegaskan anggota Komisi I DPRD Bali, Ida Gede Ketut Kresna Budi meminta aparat keamanan untuk secepatnya mengambil tindakan tegas. Pernyataan Pangdam IX/Udayana ini harus disikapi serius untuk memastikan Bali bebas dari ancaman teroris.
"Bali yang bertumpu pada pariwisata sangat rawan dengan ancaman keamanan. Terdeteksinya keberadaan anggota ISIS itu harus segera diambil tindakan. Karena rasa aman adalah hal yang paling penting bagi Pulau Dewata," ujarnya.
Sebelumnya di media massa, Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Komaruddin Simanjuntak mengungkap data yang diterimanya terkait keberadaan 50 anggota ISIS di Bali, saat melakukan kunjungan kerja ke Kodim 1609/Buleleng, Senin (14/8).
Pangdam IX Udayana pun tidak menutup kemungkinan, jumlah yang belum terdeteksi melebihi dari data yang masuk.
"Kalau itu dari data yang ada, mungkin lebih. Bandingkan seperti di Filiphina, dilaporkan ada 50 setelah darurat militer selama 10 hari, sudah 250 orang. Berarti sudah melebihi. Kalau dianalogikan sudah lima kali lipat," katanya. (WDY)