Denpasar (Antara Bali) - Direktur Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen (YLKP) Bali Putu Armaya SH mengharapkan pemerintah dan instansi terkait mengawasi praktik pengobatan alternatif yang marak belakangan ini di masyarakat.
"Kami harapkan pemerintah dan instansi terkait mengawasi praktik pengobatan alternatif di Pulau Dewata," katanya di Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan langkah pengawasan tersebut dalam upaya mencegah terjadinya penipuan yang berkedok bisa sembuh mengobati segala penyakit yang diderita pasien, padahal mereka pun tidak memiliki izin untuk membuka praktik dari Dinas Kesehatan maupun instansi terkait.
"Kami mengharapkan pemerintah untuk tegas melakukan tindakan terhadap pengobatan alternatif yang membuka praktik secara ilegal. Karena jika tidak dilakukan tindakan atau sanksi hukum terhadap keberadaannya, dikhawatirkan warga terjebak oleh promosinya," ucapnya.
Armaya mengatakan pengobatan alternatif tersebut selain membuka praktik di sejumlah pertokoan, mereka pun melakukan promosi melalui lembaga periklanan maupun penayangan lewat media cetak dan elektronik (televisi dan radio).
"Instansi terkait, seperti Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Bali seharusnya juga menegur kepada media televisi yang menyiarkan iklan terkait praktik pengobatan alternatif yang jelas-jelas tidak memiliki izin," ujarnya.
Menurut mantan pengurus KNPI Bali itu, jika terus dibiarkan praktik pengobatan alternatif yang tak berizin, termasuk penanyangan iklannya, maka tidak menutup kemungkinan masyarakat akan tertipu.
"Kalau sudah masyarakat pasrah dengan penyakit yang diderita, maka pasien itu pasti mencari pengobatan alternatif karena tergiur iklan di radio atau televisi. Nah, disinilah pasien itu terjebak. Malah penyakitnya tak kunjung sembuh," ucapnya.
Oleh karena itu, kata Armaya, masyarakat agar berhati-hati untuk mencari pengobatan alternatif dan agar tidak tergiur sembuh karena promosi iklan di televisi tersebut.
"Masyarakat harus cerdas menentukan pilihan mencari obat alternatif. Jangan sampai terjebak oleh iklan yang mengiurkan akan sembuh, seperti ditayangkan sejumlah televisi," katanya.***4***
(T.I020/B/I006/I006) 08-01-2016 09:53:12
YLKP Minta Pemerintah Awasi Praktik Pengobatan Alternatif
Jumat, 8 Januari 2016 15:57 WIB