Singaraja (Antara Bali) - Aparat Kepolisian Sub Sektor Kota Singaraja, Bali mendalami kasus seorang siswi SMP atas nama Kadek Tiara Safitri (15), warga Desa Sari Mekar yang bunuh diri dengan cara minum racun.
"Korban bunuh diri pada hari Selasa (3/11) sekitar pukul 06.00 Wita dan dari hasil penyelidikan dugaan penyebab korban sampai melakukan aksi nekat itu karena malu lantaran hamil di luar nikah dimana kandungannya berusia delapan bulan," kata Kapolsek Kota Singaraja, AKP Nyoman Suarnata di Singaraja, Kamis.
Ia menjelaskan, berdasarkan informasi yang dihimpun di lokasi menyebutkan korban pertama kali ditemukan oleh ibunya yakni, Made Suka Negari dan adiknya yakni, Putu Purnama Dewi Safetri, dalam kondisi sudah tidak sadarkan diri dalam kamarnya.
"Sontak kejadian ini, ibu dan adiknya langsung memberitahu keluarga lainnya, dan membawa korban ke RSUD Buleleng, namun naas, korban sudah dinyatakan meninggal dunia," papar dia.
Ia menambahkah, sampai saat ini Polisi sudah memeriksa enam saksi, termasuk untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut mengenai penyebab kematian korban.
"Kami juga memeriksa pacar korban yang diduga sudah menghamili korban beserta keluarga dan pacar korban sudah kami periksa maupun minta keterangan. Dari keterangan keluarga, memang mereka tidak mengetahui, bahwa anaknya itu hamil. Kasus ini masih kami kembangkan lagi," pungkasnya.
Sementara itu, menurut penuturan ibu korban yakni Made Suka Negari, dirinya pertama melihat anaknya dalam keadaan posisi tidur telungkup di lantai kamar, kemudian dirinya berusaha untuk membangunkan anaknya, karena saat itu harus bersiap-siap untuk berangkat sekolah, namun anaknya malah tidak bereaksi apapun.
"Kemudian saya berusaha membalikkan tubuh korban dari telungkup menjadi posisi tengadah, saat itu saya melihat pada bagian bibir korban keluar air, dan tubuh korban sudah dalam keadaan lemas, dan tidak sadarkan diri," paparnya.
"Kemudian saya panggil anak saya lagi satu, dan suami saya. Awalnya, jam setengah enam pagi itu, saya lihat anak saya keluar dari kamar mandi, lalu masuk lagi ke kamar tidurnya, dan menutup pintu. Saat itu saya tidak curiga apa-apa, lalu ada sekitar setengah jamnya lagi, saya masuk kamarya untuk membangunkan anak saya agar sekolah, malah saya lihat anak saya dalam kondisi seperti ini," tutur Negari dengan raut wajah sedih.
Ia menambahkan, saat ini pihaknya sudah mengiklaskan kepergian korban. "Kami sudah ikhlas, apalagi sudah dilakukan prosesi penguburan jenazah," kata dia. (WDY)
Polisi Dalami Kasus Siswi SMP Bunuh Diri
Kamis, 5 November 2015 15:31 WIB