Denpasar (Antara Bali) - Pengamat pendidikan dari Universitas Udayana Denpasar Dr Putu Rumawan Salain menilai keterlibatan polisi dalam menjaga naskah soal ujian nasional berlebihan.
"Penjagaan memang diperlukan, namun kesan yang muncul dengan adanya keterlibatan pihak kepolisian pelaksanaan UN terkesan gawat," katanya di Denpasar, Minggu.
Terkait dengan adanya peristiwa siswa SMP di Kabupaten Tabanan yang bunuh diri karena merasa tertekan saat mengerjakan soal UN Matematika, dia menyatakan pelaksanaan UN tidak bisa sepenuhnya disalahkan.
"Saya kira bukan hanya UN yang memberika tekanan tapi pasti ada permasalahan lain. Dalam pelaksanaan UN yang sekarang standar kelulusan dibantu oleh nilai ujian sekolah dan tidak sepenuhnya diambil dari nilai UN sebetulnya meringankan siswa," katanya.
Untuk UN pada tahun 2014, dia menilai secara umum sudah berjalan dengan baik karena tidak adanya keterlambatan soal, namun sangat disayangkan masih adanya kunci jawaban soal di tengah-tengah pelaksanaan UN SMP.
"Perlu adanya evaluasi pada percetakan soal UN dan proses pendistribusian serta kelompok belajar karena di sana lah rentannya terjadi kebocoran jawaban," katanya. (M038)
Keterlibatan Polisi Dalam UN Berlebihan
Minggu, 11 Mei 2014 19:05 WIB