Denpasar (Antara Bali) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali memberikan pelatihan dalam mengemas produk yang dihasilkan oleh pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) agar mampu bersaing dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
"Kami mendatangkan ahli untuk membekali UMKM agar dapat pencerahan sehingga bisa memperbaiki kemasan produk dengan teknik terbaru sehingga dia (pelaku UMKM) bisa bersaing," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Dewi Setyowati di Denpasar, Selasa.
Menurut dia, suatu produk selain mengandalkan citarasa, khas dan kualitas, pengemasan juga memberikan dampak yang tinggi bagi penilaian konsumen.
Dengan adanya kemasan suatu produk yang laku di pasaran sehingga hal itu diharapkan meningkatkan pendapatan pelaku UMKM.
Sehingga dengan keterlibatan bank sentral itu dalam membina UMKM, lanjut dia, pada akhirnya mendorong ekonomi di Pulau Dewata tumbuh merata.
Bank sentral itu mendatangkan ahli pemasaran dan penciptaan wirausaha, Delli Gunarsa yang memberikan konsep pengemasan, strategi kreatif dan kreatifitas desain kemasan.
Dia menjelaskan bahwa kemasan suatu produk bukan hanya terbatas pada kantong pembungkus semata melainkan sistem penjualan produk.
"Misalnya bagaimana menarik dan memenangkan konsumen. Ini berkaitan dengan ilmu marketing," ucap konsultan itu.
Sementara itu terkait kemasan produk UMKM di Bali, Delli mengatakan bahwa masih terlihat sederhana sehingga perlu pembenahan pada label dan design kemasan karena hal itu turut mendongkrak citra dan nilai sebuah produk.
Delli mengungkapkan untuk menarik konsumen, pelaku usaha harus melakukan sejumlah riset terlebih dahulu di antaranya riset internal, ekonomi, teknis, persaingan, pasar, konsumen, tren hingga distributor.
Selaian itu dalam pengemasan, diperlukan kreativitas di antaranya dari segi tampilan warna, bentuk, merek, ilustrasi, tipografi (pesan kata-kata), dan tatak letak yang mempertimbangkan tata letak seperti keseimbangan, titik pandang, lawan, perbandingan, alunan pirza dan kesatuan.
Seorang pelaku usaha muda dari Denpasar yang bergerak pada produk krupuk ikan "fortuna", Ida Bagus Putu Dharma Santosa mengatakan bahwa selama ini produknya masih dipasarkan pada kawasan lokal Denpasar seperti rumah makan.
Ia pun berencana untuk mengevaluasi kemasan manual dengan sentuha modern dan menambah varian ukuran produk sehingga memberikan pilihan berbeda kepada konsumen.
"Ke depan, kami mencoba memodernisasi alat dan `packaging` lebih bagus dari kemasan saat ini yang masih manual," ucap wirausaha muda yang juga Executive Vice President Denpasar Junior Chamber Internasional (JCI) Indonesia itu. (ADT)
Cara Cerdas Kemas Produk UMKM
Selasa, 20 Oktober 2015 14:44 WIB