Denpasar (Antara Bali) - Bentara Budaya Bali (BBB), lembaga kebudayaan nirlaba Kompas-Gramedia di Ketewel, Kabupaten Gianyar, menggelar pertunjukan musik keroncong yang akan berlangsung Minggu malam (13/9).
"Kegiatan itu menampilkan Orkes Keroncong Tembang Abadi, sekaligus menjadi penutup di penghujung rangkaian Pameran Arkeologi Tambora yang berlangsung selama empat hari, 9-12 September 2015," kata Penata acara Bentara Budaya Bali Putu Aryastawa di Denpasar, Sabtu.
Ia mengatakan, secara khusus, Langgam Keroncong Bentara kali ini menyuguhkan lagu-lagu pujian terhadap alam serta nilai-nilai perenungan yang terkandung dalam keindahan yang terpancar dari gunung, bulan, sungai dan lautan.
"Lagu-lagu permenungan tersebut sebagian juga merujuk kisah-kisah sejarah serta cerita-cerita legenda, misalnya Sangkuriang, Malin Kundang, Jaya Prana dan Layon Sari, Lancang Kuning, Ande-ande Lumut, Sampek Ing Tay, Ole Olang dan Lisoi," ujar Putu Aryastawa.
Lagu-lagu tersebut akan dibawakan oleh grup keroncong pimpinan Mulyani, yang tergabung dalam Komunitas Pecinta Keroncong (KPK) Bali, terdiri atas Ketut Anget (biola), Agus ES (flute), Supriantoro (cello), Ramadsyah (cak) dan Bagus Wono (cuk).
Selain itu juga melibatkan Bayu (bas) dan Dani (melodi). Adapun sebagai vokalis adalah Mulyani, Hilda, Munari, Natali, Parlan dan Nengah Sutata.
Agenda Langgam Keroncong Bentara berupaya mengapresiasi musik keroncong yang disuguhkan dengan berbagai bingkai tema pilihan kepada masyarakat umum.
Tema tesebut antara lain tema Cinta kasih pada Langgam Keroncong #12, pujaan pada kemuliaan Sang Pencipta pada Langgam Keroncong #13.
Upaya apresiasi dalam agenda Langgam Keroncong Bentara juga diharapkan dapat menarik para anak muda untuk lebih menjaga eksistensi musik keroncong.
"Dalam seri ke-14 ini, Langgam Keroncong Bentara juga mengajak anak-anak muda dari berbagai genre musik untuk menyanyikan lagu-lagu keroncong," ujar Putu Aryastawa. (WDY)
