Denpasar (Antara Bali) - Perhimpunan dokter spesialis bedah plastik rekonstruksi dan estetik Indonesia (Perapi) meminta pemerintah membantu menambah pusat pelatihan bagi profesi kedokteran karena masih minimnya tenaga ahli kesehatan dibidang itu disejumlah daerah di Tanah Air.
"Saat ini jumlah tenaga dokter spesialis bedah plastik di Indonesia hanya163 orang yang tersebar diberbagai daerah di Indonesia," kata Wakil Ketua Perapi Pusat, dr Irena Sakura Rini, MARS, SpBP-RE, di Denpasar, Rabu.
Ia mengatakan, dengan adanya upaya penambahan pusat pelatihan diseluruh daerah di Indonesia, maka membuka peluang besar bagi dokter umum yang berminat untuk menjadi spesialisasi bedah plastik untuk membantu pasien yang terkena luka bakar.
Menurut dia, upaya itu perlu direalisasi segera untuk mencegah masuknya tenaga dokter spesialisasi bedah plastik dari luar Indonesia yang sudah menghadapi era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015.
"Hal ini disebabkan karena dokter yang hanya lulus spesialisasi bedah plastik rata-rata tiga hingga lima orang per tahun," ujarnya.
Irena mengharapkan pemerintah mampu mewujudkan hal itu, agar dapat mencetak dokter spesialis bedah plastik yang mampu mengabdi untuk bangsanya dan masyarakat.
"Kami sangat mendukung program pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat agar terwujudnya Indonesia sehat," ujarnya.
Ketua Perhimpunan luka bakar dan penyembuhan luka (Ina-BWS) Indonesia, Dr dr I Nyoman Putu Riasa, SpBP-RE(K) mengatakan jumlah tenaga dokter spesialis bedah plastik pada kulit di Bali saat ini tercatat sebanyak tujuh orang yang siap melayani masyarakat.
"Di Bali sendiri, untuk dokter spesialis bedah plastik tercatat sebanyak tujuh orang dan ada beberapa yang akan mengikuti pendidikan itu," ujarnya.
Pihaknya mengharapkan dengan adanya dukungan dari pemerintah dalam menambah pusat pendidikan dokter untuk spesialis bedah plastik itu, akan membuka peluang bagi dokter umum lainnya untuk dapat mengenyam pendidikan lebih jauh lagi.
"Kami berharap di Bali ada satu pusat pelatihan untuk mencari spesialisasi itu agar dapat diterjunkan ke masyarakat yang ada dimasing-masing daerah," ujar Putu Riasa. (WDY)
Perapi Minta Pemerintah Tambah Pusat Pelatihan Dokter
Rabu, 9 September 2015 17:00 WIB