Denpasar (Antara Bali) - Perhimpunan dokter spesialis bedah plastik rekonstruksi dan estetik Indonesia (Perapi) mengedukasi masyarakat Bali untuk melakukan perawatan luka bakar agar tidak menimbulkan kecacatan fisik ke depannya.
"Upaya tersebut kami lakukan dengan menyebarkan informasi melalui media dan seminar, agar penanganan luka bakar itu dilakukan dengan tepat," kata Wakil Ketua Perapi Pusat, dr Irena Sakura Rini, MARS, SpBP-RE, dalam acara sosialisasi di Denpasar, Rabu.
Ia mengatakan pertolongan pertama kepada korban yang terkena luka bakar harus dapat dilakukan dengan beberapa tahap, yakni membersihkan luka dengan air mengalir selama 10 menit agar mengurangi kedalaman luka.
Kemudian, mengkonsumsi oralit atau campuran garam gula agar tidak dehidrasi (kekurangan cairan) dan membawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
"Saat ini para ahli sudah membuat beberapa terobosan untuk pengobatan luka bakar dengan menggunakan krim jel agar luka dapat sembuh," ujarnya.
Perapi Pusat yang berkerja sama dengan salah satu produk krim luka bakar Dermatik Ultra dalam acara loka karya dan sosialisasi itu, juga mengimbau masyarakat apabila terkena luka bakar agar ditangani hingga sembuh total.
"Dengan penanganan luka bakar secara tepat, maka saya meyakini kondisi kulit akan sembuh total," ujar Irena.
Brand Manajer PT Transfarma Medica, Irvana Risyada mengatakan tujuan lokakarya yang sudah berlangsung di enam kota besar di Indonesia itu untuk menyosialisasikan dan mengedukasi masyarakat agar lebih paham dalam penanganan dan pengobatan luka bakar secara tepat.
"Kami mengimbau kepada masyarakat apabila terkena luka bakar agar segera diobati agar tidak mengganggu rutinitas sehari-hari," ujarnya.
Salah satu, obat yang dapat meratakan, menghaluskan, dan memudarkan bekas luka dapat menggunakan Dermatik Ultra karena dapat menyembuhkan luka yang sudah cukup parah maupun merawat kulit dari bekas luka yang tidak kunjung hilang.
Untuk kegiatan sosialisasi ini sudah kami lakukan di Jakarta sebanyak dua kali, Surabaya, Medan, dan Bali, yang antusias masyarakatnya sudah mulai memahami pentingnya mengobati luka bakar yang sekaligus mampu membedakan dokter bedah plastik dan estetik. (WDY)
Perapi Edukasi Masyarakat Tentang Perawatan Luka Bakar
Rabu, 9 September 2015 16:11 WIB