Badung (ANTARA) - Ratusan orang yang terdiri dari komunitas, penduduk lokal, dan wisatawan memilih menutup tahun 2025 dengan bersih-bersih di Pantai Kedonganan, Kuta.
Pendiri Komunitas Sungai Watch Gary Bencheghib di Kabupaten Badung, Selasa, mengatakan aksi ini sudah berlangsung 7 hari hingga penghujung tahun, sebab melihat tumpukan sampah terutama sampah plastik di kawasan pariwisata itu.
“Sampai sekarang sudah kami kumpulkan hampir 19 ton sampah plastik dari pantai di sini, dan setiap hari ratusan orang ikut aksi ini seperti warga adat Kedonganan yang 50 orang warga lokal,” kata dia.
Penggagas gerakan tersebut mengatakan sampah yang dominan menggunung di pesisir Pantai Kedonganan adalah sampah plastik seperti botol dan gelas minum sekali pakai.
Baca juga: GIPI Bali usulkan sampah dipungut di laut sebelum sampai Pantai Kuta
Namun, melihat merek dagang dan kondisi sungai sekitar yang sudah dipasang jaring ia menilai ini merupakan sampah kiriman.
“Ini kebanyakan air gelas yang asalnya dari Pulau Jawa, kita bisa lihat dari airnya saja mungkin kita belum pernah dengar di Bali, nanti dikumpulkan semua kami audit satu per satu biar datanya lebih lengkap, tapi sampai sekarang kebanyakan dari Jawa Barat dan Jawa Timur,” ujar Gary.
Komunitas belum dapat memastikan apakah kegiatan hari ketujuh ini akan menjadi yang terakhir, sebab kemunculan sampah plastik di Pantai Kedonganan justru melonjak hari ini akibat terbawa gelombang laut.
“Hari ini semoga kami bisa membersihkan semua biar pantainya bisa jauh lebih bersih, tapi pasti 2 bulan ke depan ada sampah kiriman yang datang seperti sekarang, tapi sekarang kami sudah bergerak di Pulau Jawa dengan empat stasiun (tempat pengolahan) sampai pasang alat 100-an jaring mengapung di sungai Jawa,” kata dia.
Dalam aksi bersih sampah plastik akhir tahun ini, komunitas dan warga lokal bergerak sendiri tanpa donasi, namun banyak relawan yang justru bergabung melihat ajakan di sosial media, pun juga dibantu pemerintah daerah dalam penyediaan alat berat pengangkut sampah.
Baca juga: Gubernur Bali: Banjir teratasi jika masyarakat bersihkan saluran air
Selanjutnya sampah ini akan dikelola Sungai Watch ke delapan tempat pengolahan yang mereka miliki di Bali.
Salah satu relawan bernama Maria Mutiara mengatakan keterlibatannya bukan yang pertama kali, warga Malaysia yang lama tinggal di Bali itu kerap datang ke aksi serupa yang ia baca informasinya melalui sosial media.
Kepada media ia mengatakan ada rasa terpanggil untuk membantu apalagi melihat setiap jengkal pasir pantai yang ia injak ada sampah plastik yang tidak enak dipandang.
“Saya tidak pernah melihat keadaan seperti ini, jadi sangat tersentuh, sedih bagaimana kita manusia merusak Bali yang sangat indah ini, inilah akibat dari membuang sampah sembarangan,” kata dia.
Maria turut mengajak masyarakat bergabung, apalagi umumnya aksi bersih sampah yang ia ikuti sudah terorganisir seperti tersedia sarung tangan dan sepatu, relawan tinggal membawa perlengkapan pribadi seperti air minum dan topi jika diperlukan.