Denpasar (Antara Bali) - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Denpasar menolak Made Arjaya sebagai calon wali kota, setelah calon wali kota Ketut Suwandhi tidak memenuhi persyaratan administrasi di KPU setempat.
Ketua PKS Kota Denpasar Hilmun Nabi di Denpasar, Kamis, mengatakan pihaknya lebih baik memberi sinyal kepada Anak Agung Susruta Ngurah Putra.
"Kami tidak setuju bilamana Arjaya didorong menjadi calon Wali Kota Denpasar, sementara Agung Susruta hanya dijadikan sebagai calon wakil wali kota. Kami dorong Susruta jadi calon Wali Kota Denpasar. Untuk wakilnya terserah," ujarnya.
Manuver politik yang dilakukan PKS karena hasil Pemilu legislatif tahun 2014 PKS memiliki tiga kursi di DPRD Kota Denpasar, sedangkan Partai Demokrat memiliki enam kursi.
Dengan modal sembilan kursi, bilamana PKS dan Demokrat berkoalisi sudah bisa mengajukan pasangan calon untuk bertarung dalam Pilwali Denpasar menghadapi paket petahana Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra-IGN Jaya Negara yang diusung oleh PDIP.
Untuk diketahui bahwa Koalisi Bali Mandara (KBM) telah memutuskan Made Arjaya menjadi calon Wali Kota Denpasar menggantikan Ketut Suwandhi.
KBM saat ini telah menyiapkan tiga calon wakil Wali Kota Denpasar, yakni Anak Agung Susruta Ngurah Putra, I Wayan Mariyana Wandira dan Anak Agung Ayu Rai Sunasri. Selanjutnya hasil survei tertinggi yang kemudian akan diputuskan mendampingi Made Arjaya.
Meski KBM sedang melakukan simulasi dan survei terhadap ketiga kandidat calon Wakil Wali Kota Denpasar, salah satu kandidat calon Wakil Wali Kota I Wayan Wandira telah menegaskan sebelumnya bahwa dirinya tidak bisa mendampingi Made Arjaya karena berasal dari wilayah yang sama yakni Kecamatan Denpasar Selatan.
"Saya tidak mungkin berpasangan dengan Pak Arjaya, karena daerahnya sama, yakni sama-sama dari Kecamatan Denpasar Selatan," katanya.
Sementara itu, kesiapan justru datang dari Anak Agung Ayu Sunasri jika ditugaskan oleh Partai Golkar secara khusus dan KBM secara umum akan siap mendampingi Arjaya.
Dilihat dari potensi pemilih, Anak Agung Sunasri diuntungkan karena wilayah Kecamatan Denpasar Barat memiliki potensi pemilih suara yang cukup besar selain Denpasar Selatan. Sedangkan AA Susruta sebelumnya telah menegaskan bahwa dirinya tidak ingin menjadi calon "boneka" pada pilkada mendatang. (WDY)