Singaraja (Antara Bali) - Partai Golongan Karya Kabupaten Buleleng, Bali, gencar melakukan komunikasi politik dengan beberapa partai di daerah itu untuk membangun koalisi besar menjelang pemilihan kepala daerah (pilkada) pada 2017 mendatang.
"Kami ingin membangkitkan kembali Koalisi Bali Mandara (KBM) menghadapi PDIP yang dipastikan bakal mengusung `incumbent` Putu Agus Suradnyana dan Nyoman Sutjidra," kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Tingkat II Golkar Buleleng, Dr Nyoman Sugawa Korry di Singaraja, Bali, Selasa.
Ia menjelaskan, pasca pertemuan awal dengan beberapa partai di Kota Singaraja, kini Golkar masih berencana mulai melakukan tahap survey kandidat calon.
Dikatakan, pihaknya sudah mengusulkan ke DPP untuk membentuk tim survei dan bahkan surat keputusan (SK) untuk pembentukan itu sudah ada.
"Kami sudah usulkan dan SK itu (tim survey), setelah provinsi dibentuk tim survey baru tingkat Kabupaten. Posisi Pak Rochineng masih berproses, kami belum bisa mengatakan ini selesai. Kalau melakukan komunikasi politik dengan partai lain termasuk komunikasi dengan pimpinan partai, itu sudah. Hasil dari kami saat ini, mengarah ke salah satunya dengan Rochineng," jelas Sugawa Korry.
Meskipun begitu, Golkar kata Sugawa tidak ingin terburu-buru melakukan persiapan terlalu jauh menghadapi pilkada Buleleng 2017 nanti. Sebab, Golkar tengah mempersiapakan Munas Golkar yang akan berlangsung bulan Juni 2016.
"Tim dari masing-masing partai nanti yang menentukan berdasarkan komunikasi politik, dan sekarang memang belum saatnya karena masih berproses dan kami juga masih menunggu musyawarah nasional (Munas) yang informasinya dilaksanakan bulan Juni," kata dia.
Di sisi lain, menyikapi dualisme kepengurusan Golkar di Buleleng, Sugawa yang juga Wakil Ketua DPRD Bali itu menuturkan, kubu Munas Ancol sudah dicabut oleh Menhumkam RI.
Sehingga, kata dia, kubu Golkar yang dibawah Munas Ancol saat ini seharusnya mengikuti mekanisme Golkar dibawah Munas Bali. "Sumarjaya linggih? Apa haknya, Ancol sudah tidak ada. Pertama, Munas Ancol sudah dicabut oleh Menhumkam, kedua MA sudah putuskan Munas Bali yang sah. Saya masih tetap pegang kendali untuk Golkar Buleleng, terserah secara pribadi dia," tegas Sugawa Korry. (WDY)