London (Antara Bali) - Museum Musik Etnik Kota Busot di Spanyol
memamerkan koleksi alat musik tradisional Indonesia seperti gamelan
Jawa, angklung Sunda, kentong kayu, kundu Papua, serta gamelan jegog,
ceng ceng, guntang, dan gong gayor dari Bali.
Alat musik tradisional Indonesia menjadi bagian dari koleksi Museo de la Musica Etnica de Busot
yang meliputi alat-alat musik tradisional dari berbagai negara Eropa,
Amerika Latin, Afrika, Asia dan Australia milik kolektor Carlos Blanco
Fadol asal Uruguay.
Menurut siaran pers dari bagian Penerangan,
Sosial dan Budaya Kedutaan Besar Indonesia di Madrid, Carlos Blanco
Fadol adalah seniman suling yang tinggal di Alicante dan merupakan
bagian dari Sahabat Indonesia.
Carlos Blanco Fadol sering keliling Indonesia dan mempelajari musik etnik di
berbagai daerah termasuk suling, angklung dan jegog.
Menurut
Wali Kota Busot Alejandro Morant, yang secara resmi membuka museum pada 4
Agustus lalu, museum musik etnik itu akan menambah daya tarik wisata
kota yang setiap tahun menarik sekitar 600.000 wisatawan asal Inggris,
Norwegia dan Jerman dengan obyek wisata gua kuno Cuevas del Canelobre
dan tradisi Paskah disertai festival religi sepekan.
KBRI Madrid menjadikan museum itu sebagai wahana potensial
untuk menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kota Busot dalam
mempromosikan budaya dan musik Indonesia.
KBRI Madrid menyetujui tawaran kerja sama pelatihan gamelan Jawa di Museo de la Musica Etnica de Busot, yang berada Kota Busot, Provinsi Alicante, bagian dari Komunitas Otonom
Valencia yang mengandalkan pendapatan daerah dari investasi sektor
pariwisata dan kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara. (WDY)
Museum di Spanyol Pamerkan Alat Musik Tradisional Indonesia
Rabu, 12 Agustus 2015 7:53 WIB