Semarang (Antara Bali) - Presiden Joko Widodo saat memberikan pembekalan
kepada 793 calon perwira remaja atau capaja TNI dan Polri mengingatkan
agar mereka berani tegas menghadapi ancaman terhadap kepentingan
nasional.
"Kita harus bersikap tegas tanpa kompromi menghadapi para mafia
yang merugikan kepentingan nasional kita, mulai dari mafia migas, mafia
impor sampai mafia illegal fishing," ujar Presiden di Semarang, Jawa
Tengah, Rabu.
Menurut Presiden, Indonesia akan kuat menghadapi ancaman dan
tantangan kalau kita bersatu. Menjauhi rasa saling curiga mencurigai dan
menghindari penerapan jiwa korsa yang sempit.
"Saya tidak ingin lagi mendengar adanya bentrokan antarangkatan
atau pun antara TNI-Polri. Bangun soliditas TNI-Polri. Adik-adik calon
perwira harus menjadi contoh perekat bangsa. Jangan justru malah
melanggengkan praktik-praktik yang tidak baik dalam organisasi. Tradisi
yang tidak tepat harus sudah ditinggalkan," ujar Presiden.
Sebagai bangsa yang besar, tantangan tugas dan ancaman yang
dihadapi bangsa ini juga besar, di antaranya harus mampu melindungi
kedaulatan teritorial yang membentang dari Sabang-Merauke, dari Pulau We
sampai Pulau Rote, harus bisa menjaga laut dari tindakan penangkapan
ikan secara ilegal.
"Kita harus menjaga seluruh kekayaan alam yang terkandung dalam
bumi pertiwi dari tindakan illegang mining. Jaga hutan kita dari illegal
logging," tambah Presiden.
Selain itu, TNI dan Polri juga harus melindungi dan memberi rasa
aman pada segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, dari
tindakan perdagangan manusia maupun tindak kejahatan yang semakin
canggih seperti cyber crime.
Presiden juga menggarisbawahi tantangan Indonesia sebagai
masyarakat majemuk, di mana perbedaan seringkali dijadikan alasan untuk
memunculkan konflik horizontal atau tidakan kekerasan dengan
mengatasnamakan agama, ras ataupun golongan.
Persoalan lain adalah bahaya narkoba yang mengancam generasi muda
kita dimana jumlah pengguna narkoba di Indonesia mengalami peningkatan
dari waktu ke waktu. Angka kematian akibat penyalahgunaan narkoba juga mengkhawatirkan
yang diperkirakan mencapai 104.000 orang (berumur di bawah 15 tahun) dan
263.000 orang (berumur antara 15 s/d 64 tahun).
Belum lagi tantangan kemiskinan, keterbelakangan dan ketimpangan. Masih banyak warga yang belum menikmati listrik. "Di kawasan perbatasan, pulau-pulau terluar, rakyat juga belum
mendapatkan pelayanan pendidikan dan kesehatan yang memadai," tambah
Presiden.
Itulah tantangan yang dihadapi para calon perwira remaja yang kelak
menjadi pemimpin bangsa. Karena itu, Presiden berharap para calon
perwira ini bisa lebih mendekatkan diri dengan rakyat. Mendengarkan suara dan aspirasi rakyat dengan mengutamakan dialog atau musyawarah. (WDY)
Presiden Ingatkan Capaja TNI-Polri Hadapi Ancaman Nasional
Kamis, 30 Juli 2015 7:55 WIB