Singaraja, (Antara Bali) - Sebanyak sepuluh kelompok kesenian "Ngoncang" siap tampil pada ajang Buleleng Festival, Kota Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali yang digelar mulai 4 Agustus mendatang.
"Untuk sementara baru tercatat sepuluh `seka` (kelompok), kemungkinan akan ada tambahan lagi," kata Ketua Panitia Buleleng Festival 2015, Gede Suyasa, Selasa.
Ia menjelaskan, sesuai dengan tema kegiatan Buleleng Festival tahun ini, yakni Gurnitaning Denbukit atau Gemuruh Musik Bali Utara, akan ditampilkan kegiatan yang bernuansa musik, terutama pada acara pembukaan.
Gede Suyasa yang juga Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buleleng menambahkan, kesenian "ngoncang" merupakan seni memainkan irama ketika memukul lesung. Kesenian ini biasanya banyak dimainkan ketika musim panen tiba.
Ia menambahkan, di beberapa banjar, salah satunya di Banjar Adat Pakraman Paketan, kesenian ngoncang wajib dimainkan pada hari pengerupukan, atau sehari sebelum hari raya Nyepi tiba.
"Ngoncang ini menjadi sebuah kesenian dan menjadi sebuah tradisi. Kami ingin melestarikannya sebisa mungkin," imbuh Suyasa.
Sebelumnya dipastikan ada 20 sekaa gong yang siap menggemuruhkan pembukaan Buleleng Festival. Puluhan sekaa itu akan bermain bersamaan, dengan membawakan tabuh tari Teruna Jaya dan tabuh tari Wiranjaya.
"Selain gong kebyar kami juga menyiapkan kesenian ngoncang. Ada sepuluh sekaa ngoncang yang kami siapkan. Tapi yang benar-benar siap baru dari perwakilan Kecamatan Sukasada, Sawan, dan Buleleng," ungkap Suyasa.
Suyasa mengingatkan, festival unggulan Pemkab Buleleng itu akan diselenggarakan pada tanggal 4-8 Agustus mendatang dan dipusatkan di sekitar Tugu Singa Ambara Raja, serta memanfaatkan Gedung Sasana Budaya dan Puri Kanginan di Jalan Vetaran untuk kegiatan pentas tambahan.
"Pagelatan tahun ini akan lebih banyak mengeksplorasi kesenian musik yang tumbuh dan berkembang di Buleleng. Baik itu musik tradisional serta musik modern," imbuh Suyasa.(KUN)
Kesenian "Ngoncang" Siap Tampil Di Buleleng Festival
Selasa, 21 Juli 2015 13:03 WIB