Singaraja (Antara Bali) - Harga berbagai jenis buah di sejumlah pasar di Kota Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali mulai mengalami kenaikan antara 10-20 persen menjelang hari raya Galungan dan Kuningan.
"Menjelang hari raya harga dari pengepul selalu naik, sehingga kami juga ikut menaikan harga supaya tidak rugi," kata Kadek Suseni, salah seorang pedagang di pasar Anyar Singaraja, Minggu.
Ia menjelaskan, kenaikan harga buah dari pengepul terjadi sejak beberapa hari yang lalu, kenaikan harga terjadi pada semua jenis buah baik impor maupun lokal.
Dikatakan, harga apel merah impor naik dari Rp30.000 menjadi Rp35.000 perkilogram, harga apel fuji impor dari Rp28.000 menjadi Rp32.000 perkilogram, harga salak pondoh juga ikut naik dari Rp11.000 menjadi Rp15.000 perkilogram.
Selain itu, harga jeruk impor juga mengalami kenaikan, dulunya Rp25.000 sekarang mencapai Rp30.000 perkilogram, anggur lokal dari harga Rp8.000 kini mencapai Rp12.000 perkilogram.
"Kenaikan terjadi di semua jenis buah tanpa terkecuali, sementara untuk buah impor persentase naik lebih besar dibandingkan buah lokal karena terkait dengan biaya transportasi menjelang hari raya," imbuhnya.
Sementara itu, itu, Kepala Dinas Koperasi, Perdagangan dan Perindustrian (Kadiskopdagprin) Kabupaten Buleleng, Ni Made Arnika ketika dikonfirmasi sebelumnya mengatakan kenaikan harga kebutuhan pokok sudah biasa terjadi menjelang hari-hari besar keagamaan.
Apalagi, pada bulan ini, Hari Raya Galungan dan Idul Fitri 1436 Hijriyah yang waktunya sangat berdekatan, sehingga harga melambung tinggi di pasaran kemungkinannya lebih besar terjadi.
Mengantisipasi hal itu, Arnika menjelaskan, pihaknya akan menggelar pasar murah yang rencananya dilaksanakan mulai 6-8 Juli berlokasi di pasar Anyar dan Pasar Banyausri, dua pasar terbesar di "kota pendidikan" itu.
"Kita bekerja sama dengan Dinas Pertanian mengajak para petani buah dan yang lainnya memasarkan hasil panen mereka sehingga para konsumen dapat berbelanja dengan harga lebih terjangkau," kata dia. (WDY)