Amlapura (Antara Bali) - Para nelayan di Pesisir Pantai Ujung, Kabupaten Karangasem, Bali timur sejak seminggu belakangan ini tidak melaut, akibat cuaca yang tidak menentu yakni angin kencang dan gelombang yang sangat tinggi.
Baharudin (40), salah seorang nelayan di Pantai Ujung, Karangasem, Kamis menuturkan, sebagian besar para nelayan itu menganggur, tidak mempunyai pekerjaan sambil menunggu membaiknya cuaca untuk bisa kembali melakukan aktivitas di laut.
Sejumlah perahu nelayan diparkir di pinggiran pantai dengan tali pengikat yang cukup kuat, dengan harapan tidak terhempas gelombang yang dahyat.
Baharudin menjelaskan, dari ratusan nelayan yang biasa beroperasi di pantai itu, seorangpun tidak ada yang memaksakan diri untuk melaut, sebagai upaya menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. "Tinggi gelombang mencapai tiga- empat meter, kondisi demikian sangat beresiko bagi nelayan sehingga mereka memilih tidak malaut," ujar Baharudin.
Ia menjelaskan, beberapa nelayan memanfaatkan waktu luangnya itu untuk memperbaiki jaring yang rusak dengan cara dijarit serta memperbaiki kantih jukung yang rusak. Para nelayan tidak mempunyai alternatif lain, karena tidak ada peluang kerja bagi nelayan setempat, karena mereka hanya memiliki keterampilan sebagai nelayan.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari hari sebagian besar nelayan mengaku terpaksa berhutang dulu. Mereka biasanya meminjam uang kepada pemngepul yang selama ini membeli hasil ikan.
Begitu nelayan melaut dan berhasil menangkap ikan hutang tersebut langsung dibayar kembali dengan ikan tangkapnya. Sementara itu hasil tangkapan nelayan selama sebulan terakhir ini juga sangat minim, sehingga nelayan tidak mempunyai tabungan. (WDY)