Denpasar (Antara Bali) - Harga-harga hasil perkebunan rakyat di tingkat petani di Bali hingga minggu pertama Maret 2015 masih cukup stabil, walau pun ada sejumlah mata dagangan hasil petikan petani melorot justru saat harga kebutuhan masyarakat naik seperti beras.
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Bali I Dewa Made Buana Duwuran di Denpasar, Minggu, mengakui, ada sejumlah hasil perkebunan rakyat di daerah ini harganya turun, namun jumlahnya tidak terlalu signifikan dan diharapkan dalam waktu singkat akan membaik lagi.
Harga hasil perkebunan yang mengalami pengurangan adalah harga bunga cengkeh kering di tingkat petani di Kabupaten Bangli, Karangasem dan Badung dan Jembrana misalnya melorot mernjadi hanya Rp130.000 per kg per 6 Maret 2015, dan gagang kering Rp20.000 per kg.
Cengkeh yang pemasarannya sangat tergantung kepada pengepul tersebut sebenarnya selama 2014 sangat stabil yakni Rp136.000 per kilogram, sedangkan gagang kering mencapai Rp25.000 per kilogram. Harga yang dinikmati pekebun Bali selama ini sesuai mekanisma pasar, kata dia.
Sementara harga cengkeh yang dalam kondisi basah maupun kering sedikit melorot, sedangkan harga kakao di tingkat petani juga mengalami hal serupa yakni turun dari Rp37.000 per kilogram di daerah perdesaan di Bali, sekarang hanya dihargai Rp34,400 per kilogram.
Ia mengatakan, harga kopi jenis arabika hasil perkebunan rakyat di daerah ini cukup stabil yakni Rp51.000 per kilogram 6 Maret 2015, harga itu jauh lebih besar dari awal Januari 2014 yang hanya Rp34.000/kg.
Ada pun harga hasil perkebunan rakyat daerah ini per 6 Maret 2015 adalah sebagai berikut. Kopi arabika jenis OSE WP Rp51.000 per kilogram, OSE DP Rp23.000 per kilogram, kopi robusta Rp31.500 per kilogram, Kakao biji Fermentasi Rp34.400 per kilogram, biji non fermentasi Rp31.400 per kilogram.
Jambu mete biji gelondong biasa Rp12.000 per kilogram, biji gelondong organik Rp14.000 per kilogram, Cengkeh bunga kering Rp 130.000 per kilogram, gagang kering Rp20.000 per kilogram. Vanili polong basah Rp20.000 per kilogram.Tedmbakau Rp 50.000 per kilogram. (WDY)
Harga Hasil Perkebunan Bali Melorot
Minggu, 8 Maret 2015 14:57 WIB