Negara (Antara Bali) - Kawasan minapolitan di Kabupaten Jembrana kembali dilanda paceklik hasil tangkap laut, setelah sempat panen raya sekitar empat bulan.
"Nelayan disini biasanya melaut saat gelap bulan. Untuk gelap bulan yang sekarang, bisa dibilang tidak ada ikan. Hampir semua perahu yang melaut, pulang dengan kosong," kata Eko Sulaeman, salah seorang pengurus perahu di Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Kamis.
Ia mengatakan, tanda-tanda paceklik sudah terlihat pada gelap sebelumnya, dimana hasil tangkapan yaitu jenis ikan lemuru menurun drastis dibandingkan biasanya.
Untuk menghemat biaya operasional perahu yang bisa mencapai belasan juta rupiah untuk sekali melaut, ia mengatakan, banyak pemilik perahu yang memilih untuk libur.
"Biasanya kami menunggu kabar dari perahu yang tetap berangkat melaut. Saat perahu itu banyak mendapatkan ikan, baru yang lain menyusul," ujarnya.
Kekhawatiran paceklik ikan diungkapkan oleh Saleh, salah seorang anak buah perahu, yang merasakan sulitnya perekonomian saat hasil tangkapan sepi.
Ia mengatakan, wilayah Desa Pengambengan yang merupakan kawasan inti minapolitan, sempat dilanda paceklik ikan hingga tiga tahun.
"Baru sekitar empat bulan ikan melimpah, sekarang kembali sepi. Mudah-mudahan tidak paceklik panjang sampai bertahun-tahun, seperti sebelumnya," katanya.
Menurutnya, dari perhitungan tradisional nelayan setempat, diperkirakan ikan baru akan ramai antara bulan tiga dan empat tahun ini.
"Tapi saya berharap, gelap bulan mendatang ikan sudah ramai lagi. Kalau harus menunggu sampai bulan tiga apalagi empat, kehidupan kami menjadi susah," ujarnya.(GBI)
