Jakarta (Antara Bali) - Jika Anda berpikir ingin membuang lemak dalam
tubuh, maka sebaiknya berpikir ulang. Pasalnya, di dekat lemak tubuh
kita menempel satu jenis sel, yakni sel punca (stem cell) yang bermanfaat memperbaiki kerusakan sel dalam organ tubuh.
Konsultan
sel punca, dr. Karina F. Moegni, SpBP-RE mengatakan, sebagai salah satu
sumber stem cell, lemak mampu menyimpan stem cell paling banyak dan
paling lama.
Oleh karena itu, menurut dia, saat seseorang
memutuskan membuang lemak dalam tubuhnya, maka dirinya pun turut
membuang sel punca yang tersimpan dalam tubuhnya.
"Stem cell itu menempel pada lemak. Kalau lemaknya disedot, maka stem cell yang menempel ikut terbuang. Padahal, jumlah stem cell yang kita punya tidak bertambah," katanya dalam seminar tentang sel punca di Jakarta, Sabtu.
Sel
punca, dikatakannya, adalah sel yang menjadi awal mula terbentuknya 200
jenis sel penyusun tubuh kita. Sel itu memiliki keunikan tersendiri
dibandingkan sel lainnya, diantaranya dapat melakukan perbanyakan diri.
Kemampuan
sel punca tidak dimiliki sel lainnya, seperti sel jantung, sel otak
atau sel pankreas. Oleh karena itu, apabila jaringan dalam otak, jantung
dan pankreas mengalami kerusakan, maka umumnya kerusakannya bersifat
tidak dapat diubah (irreversible).
Namun, sel punca dapat menggantikan sel yang rusak itu.
"Stem cell dapat menggantikan keberadaan sel yang rusak tersebut," kata dr. Karina.
Sel
punca kini banyak digunakan para ahli kesehatan untuk terapi sejumlah
penyakit, seperti diabetes, jantung, gagal ginjal, asma dan
osteortritis.
Kemudian, menurut dia, sekalipun menempel pada
lemak, bukan berarti penderita obesitas memiliki jumlah sel punca lebih
banyak dibandingkan mereka yang memiliki bobot tubuh normal.
"Setiap manusia terlahir memiliki jumlah stem cell
dengan jumlah tertentu. Jumlah ini bervariasi masing-masing. Pada
orang-orang gemuk, bukan jumlah sel puncanya yang bertambah, tetapi
ukuran sel itu membesar," kata dia.
Dia mengatakan, stem cell seseorang baik secara kuantitas maupun kualitas dapat berubah seiring kondisi kesehatannya.
Penyakit
metabolik, seperti diabetes merupakan salah satu penyebab kualitas dan
kuantitas sel punca yang dimiliki seorang berkurang.
"Lemak bisa dikatakan cukup bertahan sebagai sumber stem cell
dibandingkan sumsum tulang belakang. Tetapi. kalau seseorang menderita
penyakit metabolik, seperti diabetes, maka kualitas dan kuantitasnya
bisa berkurang," kata dia.
Selain itu, ia menambahkan, faktor usia yang menua menjadi penyebab lainnya kualitas dan kuantitas stem cell seseorang berkurang. (WDY)
Buang Lemak Tubuh Berarti Buang Sel Punca
Sabtu, 17 Januari 2015 19:56 WIB