Gianyar (Antara Bali) - Lantaran harus membeli obat sampai lebih dari Rp1 juta, keluarga dari salah seorang pasien RSUD Sanjiwani, Gianyar, Bali, mempertanyakan program Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) yang dipromosikan gratis.
"Katanya program JKBM gratis biaya kesehatan, tetapi kami kemarin diberi resep serta harus membeli obat di apotek sampai senilai lebih dari Rp1 juta," kata I Wayan Kansas, kakek dari seorang pasien di RSUD Sanjiwani, Gianyar, Kamis.
Biaya itu, ujar Kansas, dikeluarkan mulai Selasa (31/8) untuk membeli obat dengan harga sebesar Rp 225 ribu. Hari kedua (1/9) dirinya kembali mengeluarkan uang pengobatan Rp835 ribu. "Kami sudah dua kali keluar dana, total semuanya lebih dari satu juta rupiah," jelasnya.
Ia mengaku tak mengerti akan kebijakan pemerintah yang kesannya membingungkan rakyat. "Saya bingung, pengobatan melalui program JKBM digembar-gemborkan garis, tetapi kok saya harus keluar uang?" ujarnya berulang-ulang.
Padahal yang mendapatkan program JKBM itu adalah seorang bocah tidak memiliki ayah dan ibu. Sang pasien, Ni Luh Apriani (8), merupakan cucu dari Kansas. "Bocah itu tak memiliki orang tua, tetapi saya masih harus keluar uang untuk membeli obat, ? katanya.
Menurut Kansas, cucunya masih tergolek lemah di ruang perawatan Bima RSUD Sanjiwani. Bocah itu menjalani perawatan di rumah sakit sejak Selasa (31/8).
Ia berharap persoalan itu mendapatkan perhatian dari instansi pemerintah. "Saya tidak ingin lagi mendengar wacana, terpenting bukti nyata," jelasnya.
Sementara itu Humas RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar, I Gede Yudiarta terkejut mendengar keluhan tersebut. "Maaf kalau boleh saya tahu siapa nama pasien itu? Saya akan telusuri kebenarannya," ujarnya.
Ia mengatakan, kalau pasien dikenakan pungutan atau biaya apapun, biasanya administrasi si pasien kurang lengkap. "Sisanya bayar panjer saja dulu, kalau sudah lengkap administrasinya akan dikembalikan uangnya,"ucapnya.
Ia menjelaskan, saat ini pasien yang menggunakan program JKBM di RSUD Sanjiwani Gianyar sebanyak 68 orang. "Pasien sepeserpun tidak dipungut biaya, semuanya gratis," jelasnya.(*)