Jakarta (Antara Bali) - Koalisi Indonesia Hebat (KIH) menyampaikan mosi
tidak percaya terhadap hasil pemilihan Pimpinan Komisi dan Alat
Kelengkapan Dewan karena dianggap cacat administrasi.
"Kami tidak mengakui hasil rapat tersebut, untuk itu kami nyatakan
mosi tidak percaya atas hasil pemilihan itu," kata Arif Wibowo, Juru
bicara KIH, di ruang Kura-Kura VII DPR RI Jakarta, Rabu.
Menurut dia, rapat tersebut digelar tanpa melibatkan lima fraksi
dalam KIH ketika memutuskan Pimpinan Komisi dan Alat Kelengkapan Dewan.
"Kami pada dasarnya siap bekerja, kalau seperti itu, namanya
pelecehan lembaga dan kami tersinggung karena kami juga membawa amanat
konstitusional," tegasnya.
Politisi dari Fraksi PDIP itu menegaskan cara-cara yang dilakukan
Koalisi Merah Putih (KMP) sangat memalukan dan tidak mencerminkan
angggota dewan yang terhormat.
Dia menyatakan KIH tidak akan
menerima hasil tersebut karena dianggap pelecehan instusional dan hanya
mementingkan golongan tertentu untuk menjegal pemerintahan sah Joko
Widodo-Jusuf Kalla.
"Kita tidak akan tinggal diam, kami akan melawan dari tirani
mayoritas tersebut. KIH tetap konsisten melawan ketidakadilan ini,"
paparnya.
Daniel Johan dari Fraksi PKB menyatakan, sejak awal
Pemilihan Presiden ada upaya KMP mengubah undang-undang untuk mengejar
kekuasan.
"Ini preseden buruk demokrasi, ada upaya meraka bekerja sama untuk
memenangkan seluruh kekuasan di parlemen untuk menggangu pemerintahan
Jokowi-JK seperti menjegal kebijakan pemerintah," ungkapnya.
Sebelumnya, hasil pemilihan pimpinan komisi mulai Komisi I,
Komisi,II, Komisi III,Komisi IV, Komisi VI, Komisi VIII, Komisi IX dan
Komisi X didominasi Koalisi Merah Putih.
Sementara pada tiga komisi lain --Komisi V, Komisi VII dan Komisi
XI-- belum dilakukan pemilihan dengan alasan belum lengkap.
Dalam penentuan pimpinan komisi tersebut tidak ada satu pun anggota KIH yang hadir. (WDY)
KIH Sampaikan "mosi tidak percaya" di DPR
Rabu, 29 Oktober 2014 20:48 WIB