Purwokerto (Antara Bali) - Anggota DPR RI secara politik belum bisa dikatakan
memiliki kedewasaan, kata pengamat politik dari Universitas Jenderal
Soedirman (Unsoed) Purwokerto Ahmad Sabiq.
"Sentilan Gus Dur
dahulu tentang DPR yang seperti Taman Kanak-kanak tampak belum berubah.
Bahkan, lebih parah," kata Sabiq, di Purwokerto, Jawa Tengah, Kamis.
Menurut
dia, anak-anak jika berkonflik tidak pernah berlarut-larut. "Lha ini
malah sampai bikin pimpinan DPR tandingan segala."
Ia mengaku sangat menyayangkan terjadinya konflik dalam pemilihan pimpinan DPR, pimpinan komisi, dan alat kelengkapan dewan.
Menurut
dia, kebekuan politik yang telah dicairkan oleh Joko Widodo (Jokowi)
sebelum dilantik sebagai Presiden RI tidak dimanfaatkan dengan baik oleh
para pendukungnya di DPR.
"Mereka tidak mampu mem-`follow up`
(mengikuti) secara cerdas terobosan politik Jokowi tersebut dengan
membangun komunikasi politik yang efektif dengan kubu KMP (Koalisi Merah
Putih) di parlemen," kata dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
(FISIP) Unsoed itu.
Di sisi lain, kata dia, sangat disayangkan
juga sikap KMP yang terlihat "keukeuh" atau bersikeras untuk mencukur
habis Koalisi Indonesia Hebat (KIH) di alat kelengkapan dewan.
Ia mengatakan bahwa semestinya kedua kubu baik KMP maupun KIH tidak berlaku seperti itu.
Menurut dia, kualitas mereka sebagai politikus juga dilihat dari kemampuannya membangun kompromi.
"Apalagi
semangat bangsa kita adalah kebersamaan sehingga tidak seharusnya
politik dijalankan dengan semangat menang-menangan semata. Secara
politik mereka memang belum bisa dikatakan memiliki kedewasaan,"
jelasnya. (WDY)
Pengamat: Anggota DPR RI Belum Miliki Kedewasaan
Kamis, 30 Oktober 2014 11:20 WIB