Negara (Antara Bali) - Proyek drainase atau saluran pembuangan air dari PNPM Mandiri, merusak jalan Desa Tegalbadeng Timur, Kabupaten Jembrana, karena tanah hasil galian proyek tersebut tidak dibersihkan.
"Kami segera akan bersihkan tanah tersebut dengan cara gotong-royong. Karena belakangan ini banyak hari raya, kami belum sempat melakukannya," kata Kepala Desa atau Perbekel Tegalbadeng Timur, Alinudin, Rabu.
Ia mengakui, jalan di Dusun Tegal Badeng tersebut baru diperbaiki tahun 2013 lalu, lewat dana PPIP kemudian disusul proyek dari PNPM Mandiri untuk drainasenya.
Menurutnya, karena tanah galian tersebut lengket di aspal, sehingga terkesan merusak jalan, padahal bisa dibersihkan meskipun perlu kerja keras, salah satunya dengan menyemprotnya dengan air.
Pantauan di lokasi, jalan sepanjang 600 meter lebih tersebut dipenuhi tanah hasil galian proyek senilai Rp152,5 juta tersebut, yang lengket sehingga membuat jalan tidak rata.
Salah seorang warga yang namanya minta tidak disebutkan mengatakan, proyek drainase itu sudah selesai sekitar dua bulan lalu, namun tanah hasil galian tidak dibersihkan.
"Begitu selesai ditinggal begitu saja. Harusnya dari awal penggalian, tanah langsung dibuang sehingga tidak lengket ke aspal seperti ini," katanya.
Menurutnya, hujan yang sempat turun beberapahari terakhir, membuang tanah tersebut makin lengket dan padat, sehingga merusak kondisi jalan yang sudah bagus.(GBI)