Washington (Antara Bali) - Militan dari kelompok yang menamakan
diri IS (Islamic State) telah membunuh wartawan Amerika Serikat lainnya
setelah baru-baru ini menghabisi James Foley.
Kelompok tersebut
menyiarkan video pada Selasa yang menunjukkan seorang militan bertopeng
dengan logat Inggris membunuh sandera dengan senjata tajam.
Dalam tayangan terbaru itu, Steven Sotloff, wartawan yang berusia
31 tahun, dengan tenang berbicara di depan kamera bahwa dia korban dari
keputusan Presiden Barack Obama untuk melancarkan serangan-serangan
udara terhadap para pejuang.
Pada akhir rekaman lima menit, yang ditemukan dalam jaringan oleh
kelompok pemantau terorisme SITE dan dilihat oleh AFP, militan itu
mengancam tahanan lainnya, yang diidentifikasi di layar kaca TV seorang
warga Inggris.
"Obama, Saya datang lagi , dan saya kembali karena sombongnya
kebijakan luar negeri Anda terhadap Islamic State," kata orang
berpakaian hitam, mengacungkan sebilah pisau tempur dan berbicara dengan
logat London.
Militan itu mengutuk serangan-serangan udara AS yang baru-baru ini
dilakukan atas kawasan sekitar bendungan Mosul di Irak, bertanggal
setelah pembunuhan Foley, yang berusia 40 tahun.
"Jadi sama dengan peluru-peluru kendali Anda terus menyerang
leher-leher orang kami, pisau kami akan terus menyerang leher-leher
orang Anda," katanya, sebelum membunuh tahanannya.
Rambut dan janggut Sotloff lebih panjang daripada dalam tayangan
sebelumnya. Dia diancam mati sebagai balasan atas serangan-serangan
terhadap pasukan IS.
"Kesempatan kali ini kami gunakan untuk memperingatkan negara-negara
yang bergabung dengan aliansi iblis Amerika dan memerangi Islamic State
untuk mundur dan biarkan kami." (WDY)
Militan Bunuh Wartawan Amerika Serikat
Rabu, 3 September 2014 8:42 WIB