Denpasar (Antara Bali) - Sektor listrik, gas, dan air bersih menopang pertumbuhan ekonomi Bali sebesar 4,94 persen pada triwulan II/2014 yang pada triwulan sebelumnya mengalami kontraksi 0,58 persen.
"Demikian pula sektor penggalian pada triwulan II/2014 mengalami kontraksi sebesar 5,73 persen dan pada triwulan I/2014 tumbuh sebesar 3,96 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, Panasunan Siregar, di Denpasar, Sabtu.
Menurut dia, sektor industri pengolahan tumbuh sebesar 1,59 persen yang didorong oleh kenaikan sub sektor makanan, minuman dan tembakau yang tumbuh sebesar 2,24 persen.
Dengan demikian sektor kontruksi tumbuh sebesar 1,81 persen, sementara sektor perdagangan, hotel dan restoran (PHR) tumbuh 4,20 persen, sebagai dampak positif dari meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali.
Bali menerima kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 1,72 juta orang selama semester I-2014, meningkat 15,75 persen dibanding semester yang sama tahun sebelumnya tercatat 1,49 juta orang.
Panusunan Siregar menambahkan, meningkatnya kunjungan wisman itu juga berpengaruh terhadap meningkatnya hunian hotel yang mencapai sebesar 62,10 persen, berkat hari raya Idul Fitri 1435 H, libur panjang anak-anak sekolah dan pelaksanaan Pesta Kesenian Bali (PKB).
Pada sisi lain juga berpengaruh terhadap sektor pengangkutan dan komunikasi yang tumbuh sebesar 1,35 persen, sektor keuangan tumbuh 2,86 persen serta sektor jasa-jsa 1,64 persen, setelah triwulan sebelumnya berkontraksi 1,93 persen.
Panusunan Siregar menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Bali pada triwulan II/2014 jika dibandingkan dengan triwulan II/2013 mencerminkan pertumbuhan tanpa dipengaruhi faktor musim (y-on-y) yakni meningkat sebesar 6,06 persen.
Pertumbuhan tertinggi dipicu oleh sektor keuangan sebesar 9,33 persen, menyusul sektor PHR 8,43 persen, sektor jasa-jasa 8,15 persen, sektor industri 7,28 persen, sektor angkutan 6,15 persen dan sektor pertanian tumbuh tipis hanya 0,02 persen.
Sedangkan sektor penggalian dan sektor kontruksi mengalami kontraksi atau turun masing-masing sebesar 2,42 persen dan 0,23 persen. (WDY)
Energi Dan Air Topang Pertumbuhan Ekonomi Bali
Sabtu, 9 Agustus 2014 8:34 WIB