Denpasar (Antara Bali) - Tujuh perguruan tinggi seni di Indonesia ikut ambil bagian dalam pameran fotografi, program televisi, video seni, film, animasi dan game yang berlangsung di Kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, 17-20 Juli 2014.
"Pameran yang melibatkan Asosiasi Dosen Seni Media Rekam Indonesia (ADSMRI) mengusung tema `Jalan Menuju Media Kreatif, penguatan jati bangsa melalui seni," kata Rektor ISI Denpasar Dr I Gede Arya Sugiartha S.Kar M.Hum didampingi Dekan Fakultas Seni Media Rekam ISI Yogyakarta Drs Alexandri Luthfi R MS di Denpasar, Kamis.
Arya Sugiartha mengatakan, selain ketujuh perguruan tinggi seni dalam pameran kali ini juga diundang sebagai peserta yang selama ini telah menjadi mitra kerja adalah Institut Negeri Malang, Jawa Timur, University of Western Australia (UWA) dan University Teknologi Mara (UTM).
Kegiatan tersebut serangkaian temu nasional ADSMRI ke-5 yang berlangsung di ISI Denpasar untuk menjawab tantangan dan keberlanjutan pendidikan seni di Indonesia membentuk manusia kreatif dan inovatif memasuki pasar kerja ASEAN (community) 2015.
Alexandri Luthfi menambahkan, kerja sama pelaksanaan pameran dan penayangan karya seni media rekam merupakan sebuah pertanggungjawaban hasil dari proses studi dalam mengukur tingkat apresiasi masyarakat terhadap pengetahuan seni media rekam dan karya-karyanya.
Oleh sebab itu program pameran bersama ini dapat digunakan sebagai salah satu instrumen yang efektif untuk mengukur tingkat keberhasilan sebuah lembaga perguruan tinggi seni dalam melaksanakan proses belajar mengajar.
Kreativitas dan kemampuan intelsktual yang dimiliki oleh civitas akademika tercermin dari keberagaman karya yang diciptakan melalui karya-karya seni media rekam yang dipamerkan dan ditayangkan.
Karya tersebut terdiri atas karya fotografi seni, fotografi seni, fotografi jurnalistik, fotografi komersial dan fotografi dokumenter. Sementara karya video meliputi karya video seni, dokumenter, film pendek, video musik dan video iklan layanan masyarakat.
Karya animasi meliputi film animasi dan game, ujar Alexandri Luthfi. (WRA)