Jakarta (Antara Bali) - Sekretaris SKK Migas Gde Pradnyana mengatakan eksplorasi minyak
dan gas di perairan dalam lebih dari 200 meter di bawah laut Indonesia
harus diperbanyak untuk menaikkan lifting migas yang cenderung berkurang
dari masa ke masa.
"Eksplorasi dan eksploitasi migas di perairan dalam harus
diperbanyak. Alasannya terdapat kecenderungan penurunan angka cadangan
minyak, berikut kondensatnya, akibat pengurasan," kata Gde di Jakarta,
Kamis.
Dia mengatakan penurunan produksi sudah nampak sebagaimana data
kurun 2003-2013 yang menunjukkan menurunnya cadangan sebesar minus 187
juta barel per tahun.
"Artinya kita harus lebih banyak lagi mencari lokasi sumur migas, termasuk eksplorasi dan eksploitasi di perairan dalam."
"Seharusnya kegiatan tersebut tidak hanya berkutat pada perairan
dangkal kurang dari 200 meter di bawah permukaan laut. Tetapi lebih dari
itu, sampai pada 1.000 meter di bawah permukaan laut," katanya.
Gde mencontohkan lokasi perairan yang dimaksud seperti lautan di kawasan pulau Papua.
"Bagian selatan dan utara kepala burung (Papua) bisa menambah
kebutuhan cadangan migas. Di kawasan Indonesia timur sendiri banyak
ditemukan gas," katanya.
Meski begitu, dia menyebutkan terdapat sejumlah tantangan dalam
kegiatan eksplorasi dan eksploitasi perairan dalam lantaran lebih sulit
secara teknis.
Beberapa kendala itu seperti kebutuhan kapital yang besar untuk
eksplorasi dan eksploitasi, ketersediaan SDM yang masih kurang, lokasi
kegiatan yang terpencil dan jauh, paket fiskal yang masih "less
attractive" untuk investor migas dan keterbatasan peralatan yang mumpuni
(contohnya rig khusus laut dalam, kapal penunjang operasi khusus dan
infrastruktur). (WDY)
SKK Migas: Eksplorasi Perairan Dalam Harus Diperbanyak
Jumat, 11 Juli 2014 7:19 WIB