Denpasar (Antara Bali) - Unit Donor Darah Provinsi Bali menjamin keamanan darah seluruh pendonor sudah diuji saring dengan metode deteksi keberadaan DNA virus "Nucleic Acid Test" (NAT) dan uji serologi (ELISA).
"Kami dapat memastikan keamanan seluruh darah yang diterima sudah dilakukan uji saring," kata Pelaksana Tugas Direktur UDD Palang Merah Indonesia Provinsi Bali, dr Anak Agung Sagung Mas Dwipayani, di Denpasar, Sabtu.
Untuk keamanan darah, pihaknya mengakui uji tersebut sesuai standar dan harus dilakukan secara parelel sehingga semua darah pendonor tidak akan mudah terinfeksi penyakit menular lewat transfusi darah (IMLTD ).
"Selain itu untuk menjamin keamana darah juga dikerjakan dengan metode uji serologis yang umum digunakan diberbagai laboratorium imunologi atau (ELISA)," ujar Sagung yang pernah menjabat sebagai wakil direktur UDD PMI Provinsi Bali itu.
Ia menambahkan bahwa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa uji saring serologi tersebut belum mampu menyingkirkan resiko infeksi yang berasal dari darah pendonor dalam periode jendela infeksi atau "window period".
Dengan adanya uji saring yang bersamaan dilakukan metode ELISA pada darah pendonor, lanjut dia, akan dapat memperpendek periode jendela infeksi tersebut sehingga darah yang dihasilkan sudah dengan tingkat keamanan tertinggi.
"UDD PMI Provinsi Bali menggunakan uji saring tersebut karena alat itu memiliki sensitivitas dan spesifisitas yang tertinggi," ujarnya.
Kombinasi uji saring NAT dan ELISA tersebut tidak dapat dipisahkan karena hasil tes yang didapat akan berbeda sehingga harus dilakukan secara pararel untuk memastikan kemananan darah.
Untuk itu dengan adanya uji tersebut akan meningkatkan pelayanan publik terutama pelayanan darah semakin hari semakin baik dari segi kualitas maupun kuantitas.
"Hal ini sudah disematkan oleh Ketua PMI Pusat, Bapak Jusuf Kalla bahwa semua komponen pelayanan PMI berusaha meningkatkan kualitas pelayanan kepada semua lapisan masyarakat," ujarnya.
Pihaknya akan terus berupaya melakukan pembenahan baik dari managemen maupun pelayanan sehingga dapat meningkatan kualtias, mutu pelayanan darah sesuai standar yang diharapkan.
"Salah satu upaya yang akandilakuka dengan melakukan kalibrasi semua peralatan dan peningkatan kompetensi SDM," ujarnnya. (WDY)