Jakarta (Antara Bali) - Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Surahman
Hidayat mengatakan, DPR RI akan menjadi tuan rumah Sidang Standing Committee on Economic Affairs Asian Parliamentary Assembly (APA).
Sidang yang akan diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 2-5 Juni 2014 bertema Alleviating Poverty through the Implementation of Sustainable Development (mengurangi kemiskinan melalui implementasi pembangunan berkelanjutan), sebut keterangan tertulis DPR di Jakarta Senin.
Menurut
Surahman, dipilihnya tema tersebut mengingat kemiskinan masih menjadi
masalah utama di Asia sedangkan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan
mensyaratkan kemakmuran dan stabilitas politik. Sehingga diharapkan
sidang ini mampu merumuskan sebuah langkah bersama demi memecahkan
masalah-masalah tersebut.
Sebelumnya, DPR RI pernah menjadi tuan rumah beberapa sidang APA, antara
lain Sidang Pleno APA ke 3 di Jakarta tahun 2008, Sidang Pleno ke - 4
di Bandung tahun 2009, APA Conference on Principles of Friendship and
Cooperation di Solo tahun 2011.
"Ditunjuknya Indonesia sebagai
tuan rumah pelaksanaan sidang ini merupakan bukti bahwa Indonesia
mendapat kepercayaan dari dunia internasional. Peluang ini tentu saja
harus kita manfaatkan sebaik mungkin," kata Surahman di Jakarta, Senin.
Sidang akan membahas isu-isu ekonomi terkini di kawasan Asia terutama
yang terkait dengan pengentasan kemiskinan dan pembangunan
berkelanjutan, pemanasan global dan perubahan iklim, sumber daya energi
termasuk energi baru dan terbarukan, serta kerja sama dalam bidang
keuangan antara negara-negara anggota APA.
"Draf Resolusi yang akan dibahas yaitu Integrated
Energy Market in Asia, Alleviating Poverty in Asia, Environmental
Issues, Global Warming, Climate Change and Planting Billions of Trees
throughout Asia, dan International Financial Affairs for the Countries of APA Member Parliament," lanjut Surahman.
Surahman Hidayat juga yakin bahwa penyelenggaraan Sidang ini banyak
memberi manfaat bagi Indonesia, misalnya saja topik mengenai pemanasan
global, perubahan iklim dan penanaman jutaan pohon di seluruh Asia.
Seperti
diketahui bahwa yang akan terkena dampak pemanasan global dan perubahan
iklim paling besar adalah negara pesisir pantai, negara kepulauan, dan
negara yang kurang berkembang seperti yang terletak di kawasan Asia
Tenggara.
Indonesia sebagai negara yang memiliki garis pantai
terpanjang dan terletak di kawasan Asia Tenggara memiliki kepentingan
kuat terhadap agenda ini sehingga sangat menarik untuk membahas mengenai
langkah-langkah kolegial yang dapat diambil guna mengatasi masalah
lingkungan hidup, perubahan iklim dan pemanasan global di kawasan.
"Sidang
akan menyetujui rancangan resolusi tersebut yang akan diajukan untuk
mendapatkan pengesahan dalam Sidang Pleno APA ke-7 yang tahun ini
rencananya diadakan di Kamboja. Resolution on International Financial
Affairs for the Countries of APA Member Parliaments," kata politisi PKS.
APA merupakan organisasi parlemen negara-negara di kawasan Asia yang
dibentuk pada tahun 2006. APA merupakan kelanjutan dari the Association
of Asian Parliament for Peace (AAPP) yang telah berdiri sejak tahun
1999. Saat ini APA memiliki 41 negara anggota dan 17 negara peninjau.
APA sempat vakum menyelenggarakan kegiatan Sidang dan pertemuan selama
tiga tahun karena keprihatinan atas situasi yang tidak menentu di Suriah
sebagai Presiden APA dan host Pleno APA ke 6 tahun 2012. APA kembali
mengadakan Sidang Pleno di bulan Desember tahun 2013 di Islamabad,
Pakistan dan tahun ini kembali mengadakan pertemuan rutin. (WDY)
DPR RI Akan Jadi Tuan Rumah Sidang APA
Senin, 26 Mei 2014 10:58 WIB