Jakarta
(Antara Bali) - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo
mengharapkan pemerintah segera memutuskan kebijakan dan melakukan
reformasi struktural terkait pemanfaatan Bahan Bakar Minyak (BBM)
bersubsidi.
"Secara umum kita harus mengelola subsidi lebih baik, karena salah satu bentuk reformasi struktural utama adalah mengendalikan subsidi energi," ujarnya di Jakarta, Senin.
Agus menyambut baik rencana pemerintah untuk mengurangi BBM bersubsidi secara bertahap dan memberikan subsidi tepat sasaran, karena secara tidak langsung hal tersebut dapat memperbaiki kinerja defisit neraca transaksi berjalan.
Selain itu, Agus menjelaskan BI memberikan perhatian terkait kebijakan BBM bersubsidi, karena apabila pemerintah melakukan penyesuaian terhadap harga BBM, maka berdampak kepada laju inflasi secara keseluruhan.
"Setiap kali ada penyesuaian harga BBM, akan memberikan tekanan bagi inflasi. Kalau pemerintah berencana mempunyai subsidi tetap, yang sudah diwacanakan, itu adalah sesuatu yang baik," ujarnya.
Sementara, terkait laju inflasi hingga akhir tahun, BI memperkirakan masih dalam kisaran 4,5 persen plus minus satu persen, asalkan pemerintah tidak membuat kebijakan yang krusial terkait penyesuaian harga BBM bersubsidi.
"Secara umum, kita lihat bulan Mei kondisinya tidak lagi deflasi, tetapi kita masih optimis inflasi akan berada pada kisaran 4,5 persen plus minus satu persen," kata Agus. (WDY)