Jakarta (Antara Bali) - BI menilai pengendalian subsidi bahan bakar minyak (BBM)
bersubsidi yang menjadi pembahasan dalam pengajuan Rancangan Anggaran
Pendapatan Belanja Negara Perubahan (RAPBNP) 2014 oleh pemerintah ke
DPR, perlu dilakukan secara cepat.
"Kita terus mengamati diskusi yang ada di DPR terkait dengan RAPBNP
karena ini sebaiknya bisa ditangani lebih awal sehingga fiskal indonesia
senantiasa dapat terjaga dalam kondisi sehat," kata Gubernur BI Agus
Martowardojo di Kompleks Perkantoran BI, Jakarta, Jumat.
Agus menuturkan, pihaknya hanya menyampaikan pandangan BI dan
memberikan masukan secara umum dalam pembahasan RAPBNP 2014 khususnya
terkait nilai tukar, inflasi, dan pertumbuhan ekonomi.
"Itu kita share dalam pertemuan di DPR, tetapi kita tahu
bahwa pemerintah sudah masukkan dalam APBN tahun 2015 dan itu akan
didiskusikan," ujar Agus.
Menjelang Pemilu Presiden (Pilpres) 9 Juli 2014, pemerintah
dipastikan tidak menaikkan harga BBM. Pengendalian subsidi BBM hanya
akan diarahkan agar tidak melampaui kuota/volume yang sudah ditetapkan.
Pengendalian BBM itu sendiri pilihannya ada dua, yakni menaikkan
harga BBM atau menurunkan volume. Pemerintah menilai yang paling
realistis dengan konteks politik seperti adalah pengendalian BBM
bersubsidi dari segi volume.
Dalam Nota Keuangan dan RAPBN-P 2014, subsidi Bahan Bakar Minyak
(BBM), liquid petroleum gas (LPG), bahan bakar nabati (BBN) dari semula
Rp210,7 triliun meningkat menjadi Rp285 triliun. Belanja subsidi listrik
meningkat dari Rp71,4 triliun menjadi Rp107,1 triliun. Kenaikan subsidi
BBM Rp74,3 triliun dan subsidi listrik Rp35,7 triliun tahun ini
diakibatkan pelemahan nilai tukar rupiah.
Dengan depresiasi Rp100 per dolar AS terjadi penambahan defisit Rp3
triliun. Maka, jika nilai tukar yang awalnya ditarget Rp10.500 per dolar
AS terdepresiasi hingga Rp11.700, terjadi penambahan defisit Rp36
triliun. Untuk menutupi potensi pembengkakan anggaran subsidi BBM,
pemerintah mengambil langkah pemangkasan anggaran 86 kementerian/lembaga
mencapai Rp100 triliun. (WDY)
Pengendalian Subsidi BBM Perlu Dilakukan Cepat
Jumat, 30 Mei 2014 20:42 WIB