Jakarta (Antara Bali) - Pariwisata Pulau Belitung di Provinsi Bangka Belitung sangat
identik dengan novel atau film Laskar Pelangi karena berkat film yang
diputar tahun 2008 itu keindahan alam pulau yang terletak di sebelah
timur Pulau Sumatera tersebut menjadi terkenal di seluruh nusantara dan
bahkan dunia.
Berkat film tersebut kini Pulau Belitung dijuluki
Negeri Laskar Pelangi atau Negeri Seribu Pelangi. Film itu sendiri
bercerita mengenai mimpi sekelompok anak-anak Pulau Belitung, yang
kemudian dikenal sebagai Laskar Pelangi, untuk bisa memperoleh
pendidikan. Namun film tersebut juga menyajikan keindahan alam terutama
pantai di Belitung.
Film tersebut cukup sukses karena ditonton
lebih dari empat juta orang dan masih memegang rekor di Indonesia.
Keindahan alam Belitung makin mendunia setelah pengambilan gambar sebuah
film Hollywood juga dilakukan di Belitung.
Novel karangan Andre Hirata, Laskar Pelangi, diterjemahkan ke 23 bahasa di dunia.
Begitu
sukesnya film tersebut, kini lokasi-lokasi syuting film tersebut
menjadi salah satu tujuan wisata. Ada dua lokasi syuting yang selalu
menjadi incaran wisatawan yakni Pantai Tanjung Tinggi di Kabupaten
Belitung dan "sekolah SD Muhammadiyah" di Belitung Timur tempat laskar
pelangi menimba ilmu.
Pantai Tanjung Tinggi memang salah satu
pantai yang sangat indah. Di sepanjang pesisir patai berpasir putih
bersih dihiasi batu-batu besar tertata rapi secara alami sehingga
menyajikan panorama yang mempesona.
Di samping itu, ombak yang
tenang dan jernih membuat wisatawa aman untuk berenang. Sementara
"sekolah SD Muhammadiyah" yang bobrok menjadi sangat menarik karena di
tempat itulah sebagian besar pengambilan gambar Laskar Pelangi diambil.
Selain
itu, Andre Hirata pun mendirikan Museum Kata Andre Hirata di Belitung
Timur yang menyajikan segala sesuatu mengenai novel dan film Laskar
Pelangi. Museum yang baru selesai 30 persen ini dapat menjadi tujuan
wisata "Laskar Pelangi" yang baru.
Berkat novel dan fim tersebut
kinerja pariwisata Belitung meningkat. "Menurut keteranga Andre Hirata
pariwisata Belitung naik 1.800 persen setelah film tersebut," kata
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu saat melakukan
kunjungan kerja ke Pulau Belitung.
Pulau Lengkuas
Namun,
alangkah sayangnya jika berwisata ke Belitung hanya meninjau objek
tersebut. Masih banyak lokasi-lokasi lainnya yang bahkan lebih indah
lagi.
Salah satunya adalah Pulau Lengkuas yang menjadi ikon baru
pariwisata ke Belitung. "Belum ke Belitung jika belum ke Pulau
Lengkuas," demikian masyarkat dan Bupati Belitung Sahani Saleh
mempromosikan pulau tersebut.
Kini pulau tersebut menjadi salah
satu tujuan wajib para wisatawan yang pergi Belitung. Di Pulau Lengkuas
masih berdiri tegak menara mercusuar yang dibangun pada masa kolonial
Belanda tahun 1882. Sampai saat ini mercusuar tersebut masih berfungsi
sebagai pemadu kapal yang masuk dan keluar melalui pelayaran laut
Tanjung Binga dan sekitarnya.
Untuk memberikan sensasi mendalam
kepada wisatawan, petugas akan senantiasa mempersilakan naik ke menara
dengan ketinggian 70 meter itu. Tentu saja untuk dapat menaiki mercusuar
tersebut disarankan memiliki kondisi fisik yang baik.
Rasa capai
dan pegal akan hilang saat tiba di atas. Wisatawan pun bisa melihat
panorama laut yang sangat menakjubkan dan dipastikan akan mendapatkan
pengalaman yang berbeda dan tidak terlupakan.
"Pada Sabtu Minggu
sekitar 100 orang yang mendatangi pulau ini," kata Hamdi, seorang
petugas Mercusuar, menjelaskan jumlah wisatawan yang datang dari semula
hampir jarang dikunjungi.
Selain menikmati pemandangan maka
wisatawan bisa berenang di pantai pasir putih dan ombak yang tenang. Di
sekitar pulau juga terdapat taman-taman laut dengan keanekaragaman biota
lautnya. "Wisatawan juga bisa snorkling dan diving," kata Bucoy dari biro pejalanan Keletak.
Lebih
menarik lagi, terdapat kapal "Indomarine" yang tenggelam pada tahun
1990 yang berjarak 0,5 mil laut bagian barat Pulau Lengkuas. Menyelam
dengan kedalaman kurang lebih 19 meter, anda akan menemukan bangkai
kapal tersebut dengan kondisi telah ditumbuhi karang dan menarik banyak
jenis ikan.
Menurut brosur pariwisata setempat, tempat ini
memiliki arus yang tidak terlalu deras dan jarak pandang 0-13 meter
sehingga Anda akan mendapatkan sensasi menyelam yang memukau dan tak
akan terlupakan.
Jika Anda menuju Pulau Lengkuas dari Tanjung
Kelayang, Kecamatan Sijuk, maka akan banyak lokasi yang bisa dinikmati
dan biasanya sudah menjadi satu paket perjalanan.
Di Tanjung Kelayang sendiri, setiap Oktober dijadikan pusat titik labuh kapal layar para yachter yang tergabung dalam kegiatan Sail Indonesia.
Dari
sini juga ada hal menarik karena tampak dengan jelas di tengah laut
susunan batu yang terlihat seperti Kepala Garuda. Biasanya, jika ingin
ke Pulau Lengkuas maka wisatawan juga singgah di sini dan bisa juga
berenang di pantai yang juga bersih.
Pulau lain yang juga patut
dikujungi adalah Pulau Pasir. Pulau ini cukup aneh karena hanya akan ada
di waktu-waktu tertentu yakni di saat air surut. Jika pasang maka pulau
akan tenggelam.
Pulau ini hanya hamparan pasir dan tidak ada
tumbuhan maupun batu-batuan. Saat air laut surut maka Anda dapat
berjemuar, berjalan-jalan dan tentu saja mengambil foto yang mungkin
akan sulit ditemuai jika berada di tempat lain.
Yang menarik,
wisatawan akan mudah menemui bintang laut berukuran besar, yang mungkin
tidak sempat menuju laut saat air laut surut.
Pemandu wisatawan
Bucoy mengatakan waktu yang paling tepat menuju Pulau Pasir adalah bulan
April hingga Juli. Pada saat itu, air sangat tenang. Selain itu Pulau
Pasir akan terlihat sejak pagi hari sehingga wisatawan dapat lebih lama
menikmatinya. Sementara pada bulan-bulan lainnya Pulau Pasir baru akan
tampak pada sore hari.
Masih banyak tempat wisata lainnya di
Belitung yang menarik, terutama wisata alamnya dan juga budayanya,
seperti Pantai Penyabong, Pantai Tanjung Pendam, dan Pulau Belayar.
Menparekraf
Mari Elka Pangestu merasa yakin bahwa dalam lima tahun lagi pariwisata
di Belitung menjadi salah satu yang terkemuka. Apalagi, katanya, Babel
masuk dalam kawasan wisata khusus. Dengan dijadikannya Babel sebagai
kawasan wisata khusus maka tentu masalah infrastruktur akan sangat
diperhatikan.
Mari Pangestu mengatakan pariwisata dapat menjadi
andalan perekonomian Bangka Belitung berikutnya setelah pertambangan
timah mulai meredup. Bahkan Mari Elka mengatakan
lokasi bekas
tambang timah pun bisa dijual atau dikelola sebagai tempat wisata
seperti halnya bekas tambang batubara di Sawah Lunto, Sumatera Barat.
Jarak
Belitung yang hanya 45 menit penerbangan dari Jakarta juga menjadi
salah satu kekuatan. "Saya harus ke sini lagi. Sangat indah. Apalagi
tidak lama dari Jakarta," kata seorang anggota rombongan menteri. (WDY)
Pariwisata Belitung tak hanya Laskar Pelangi
Minggu, 23 Maret 2014 20:20 WIB