Denpasar (Antara Bali) - Produksi industri mikro dan kecil (IMK) di Bali tumbuh sebesar 1,91 persen selama triwulan IV/2013 atau lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya yang hanya 1,58 persen.
"Secara periode tahunan (y-on-y) IMK Bali pada triwulan kali ini juga mengalami pertumbuhan positif sebesar 16,24 persen dibanding triwulan yang sama tahun 2012, bahkan lebih tinggi dari kondisi nasional yang hanya 5,18 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, Panusunan Siregar di Denpasar, Kamis.
Sedangkan produksi yang dihasilkan industri manufaktur besar dan sedang (IBS) di Bali pada triwulan IV-2013 (q-to-q) juga tumbuh positif sebesar 1,09 persen atau berada di atas pertumbuhan secara nasional yang hanya mencapai 0,55 persen.
Panusunan Siregar menambahkan bahwa dilihat secara tahunan (y-on-y) produksi yang dihasilkan perusahaan IBS Bali pada triwulan IV-2013 tumbuh sebesar 4,32 persen atau berada di atas angka nasional yang hanya mampu tumbuh sebesar 0,13 persen.
Secara kumulatif, pertumbuhan produksi yang dihasilkan perusahaan IMK di Bali selama 2013 tumbuh positif sebesar 18,89 persen. Angka tersebut lebih tinggi dari pertumbuhan produksi IMK secara nasional yang mencapai 7,51 persen.
Panusunan Siregar menjelaskan, demikian pula pertumbuhan produksi IBS Bali yang berkembang positif sebesar 6,20 persen selama tahun 2013 atau lebih tinggi dari pertumbuhan produksi IBS secara nasional yang mencapai 5,64 persen.
Bali sama sekali tidak memiliki sumber minyak dan gas bumi (migas), namun perekonomian Bali banyak didukung sektor pertanian dan sektor jasa-jasa sebagai pendukung pariwisata. (M038)