Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengatakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) provinsi itu untuk lima tahun ke depan akan difokuskan pada lima sektor dengan memerhatikan kondisi dan permasalahan yang terjadi.
"Lima hal utama yang difokuskan ini juga setelah memerhatikan hasil-hasil pembangunan yang dicapai serta potensi yang dimiliki Bali," katanya saat membacakan sambutan penyampaikan Ranperda tentang RPJMD tahun 2013-2018, dalam Rapat Paripurna DPRD Bali, di Denpasar, Senin.
Adapun lima sektor yang difokuskan dalam RPJMD itu yakni sektor kebudayaan, pariwisata, pertanian, dan industri kecil, sektor kemiskinan, sektor sumber daya manusia, dan sektor peningkatan sistem keamanan yang memenuhi standar internasional.
"Kebudayaan menjadi dasar pembangunan dan kehidupan masyarakat Bali sehingga harus kita jaga kelestariannya, demikian juga sektor pariwisata, pertanian dan industri kecil perlu terus dikembangkan agar mampu memberikan kontribusi yang lebih besar bagi pembangunan ekonomi daerah Bali," ucapnya.
Di samping itu, ujar Pastika, masalah-masalah pembangunan seperti kemiskinan, pengangguran, dan ketimpangan pembangunan antardaerah hendaknya dapat ditanggulangi supaya masyarakat Bali lebih sejahtera.
Mantan Kapolda Bali itu menambahkan, visi pembangunan Bali Mandara jilid I yang sudah dilaksanakan selama lima tahun juga telah banyak mengalami kemajuan di bidang sosial, ekonomi, maupun di bidang lainnya. Namun, ke depan visi pembangunan Bali Mandara jilid II diharapkan menjadi lebih baik dari keadaan sebelumnya.
"Dengan telah tersusunnya rancangan akhir RPJMD Provinsi Bali Tahun 2013-2018 ini, saya berharap mudah-mudahan permasalahan pembangunan yang terjadi dalam pembangunan Bali Mandara jilid II dapat kita kurangi sehingga nantinya akan terwujud masyarakat Bali yang maju, aman, damai, dan sejahtera dengan tetap bertumpu pada adat dan budaya daerah," ujarnya.
Pada kesempatan itu, Gubernur Bali juga menyampaikan sambutan tentang Ranperda Penambahan Penyertaan Modal Daerah kepada PT Jamkrida Provinsi Bali dan Ranperda Penambahan Penyertaan Modal kepada Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali.
Pastika mengatakan pemprov setempat berencana menambah modal di BPD Bali sebesar Rp200 miliar dan kepada PT Jamkrida Bali Mandara sebanyak 20 miliar.
"Penambahan penyertaan modal daerah dilakukan sebagai upaya optimalisasi kinerja PT Jamkrida untuk lebih meningkatkan kemampuan penjaminan kredit kepada UMKM dan koperasi untuk lebih meyakinkan mitra usahanya sehingga permasalahan akses permodalan dapat teratasi," ujarnya.
Sedangkan penyertaan modal ke BPD Bali ditujukan untuk mempercepat menjadikan bank daerah itu sebagai "Bank Regional Champion" sehingga diperlukan tambahan modal disetor dari pemegang saham. (LHS)