Denpasar (Antara Bali) - Anggota DPRD Provinsi Bali menyoroti masih banyaknya gedung sekolah rusak di destinasi wisata internasional itu sehingga tidak layak digunakan untuk kegiatan belajar dan mengajar.
"Walau rancangan APBD 2014 mencapau Rp4,3 triliun lebih, tak optimistis untuk bisa memperbaiki gedung sekolah yang rusak karena melihat dari rancangan dana pendidikan masih di bawah 20 persen," kata anggota Komisi IV DPRD Provinsi Bali, Ketut Kariyasa Adnyana, di Denpasar, Senin.
Komisi IV membahas rancangan APBD 2014 untuk program pendidikan yang secara riil masih berkisar 10 persen atau tidak sesuai dengan Undang-Undang Sisdiknas.
"Dengan dana sebesar itu, saya tidak yakin Pemerintah Provinsi Bali akan bisa merenovasi seluruh gedung sekolah rusak yang ada di Pulau Dewata," kata Kariyasa.
Oleh karena itu, pihaknya berharap untuk memprioritaskan perbaikan gedung-gedung sekolah yang rusak parah pada tahun depan.
"Jika gedung sekolah rusak, bagaimana bisa anak-anak sekolah bisa belajar dengan tenang. Karena pasti dihantui dengan perasaan cemas akan kecelakaan," ucapnya.
Ia menyebutkan gedung sekolah yang mengalami kerusakan parah, antara lain ada di Kabupaten Buleleng dan Karangasem. (LHS)
Legislator Soroti Sekolah Rusak di Bali
Senin, 4 November 2013 12:45 WIB