Negara (Antara Bali) - DPRD Jembrana menilai, Dinas Pendapatan setempat kurang kreatif dalam menggali potensi untuk menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD).
"Dinas Pendapatan masih berkutat pada pola lama untuk peningkatan PAD, seperti dari sektor retribusi yang justru memberatkan masyarakat. Kami ingin, dinas tersebut menggali PAD dari sektor yang tidak membebani masyarakat," kata Ketua DPRD Jembrana, I Ketut Sugiasa, usai rapat kerja dengan Dinas Pendapatan, di Negara, Rabu.
Ia mengaku, pembahasan target PAD Jembrana dengan Dinas Pendapatan berjalan alot karena pihaknya ingin, instansi tersebut memiliki peta atau data yang jelas terkait potensi daerah.
"Pemetaan itu harus ada untuk tiap kecamatan, baik dari sisi retribusi, investasi, aset daerah yang bisa dikembangkan untuk menambah PAD, hingga pendapatan dari sektor pariwisata. Dinas Pendapatan belum memiliki peta tersebut," ujarnya.
Menurutnya, jika PAD Jembrana masih berkutat pada target Rp65 miliar, maka Pemkab Jembrana rugi meningkatkan status Pendapatan dari bagian ke dinas.
"Saat statusnya masih Bagian Pendapatan dulu, target PAD juga tidak jauh dari itu. Harusnya dengan menjadi dinas, PAD Jembrana bertambah jauh lebih besar dari sekarang," kata Sugiasa.(GBI)